Jakarta (ANTARA) - Korea Selatan mengalami perlambatan ekspor mobil ramah lingkungan, untuk pertama kalinya ekspor itu turun pada kuartal pertama 2024 setelah 12 kuartal berturut-turut naik.

Data Korea Automobile and Mobility Association (KAMA), melansir Yonhap, Rabu (1/5), melaporkan pengiriman mobil ramah lingkungan Korea Selatan turun 5,6 persen secara year-over-year menjadi 178.003 unit pada periode Januari-Maret 2024 dibandingkan kuartal I 2023 yang berjumlah 188.607 unit.

Mobil ramah lingkungan termasuk mobil berbahan bakar hybrid, baterai, plug-in hybrid dan hydrogen fuel-cell electric.

Baca juga: Wuling sumbang 64 persen penjualan kendaraan elektrik

Berdasarkan data KAMA, ekspor mobil hybrid naik 5,5 persen menjadi 84.040 unit pada kuartal pertama dari 79.624 unit pada periode yang sama tahun lalu. Sementara pengiriman mobil berbasis baterai, plug-in hybrid dan hydrogen fuel-cell electric ketika digabungkan turun 14 persen menjadi 93.963 unit dari 108.983 unit pada periode tersebut.

Korea Selatan juga mendapati permintaan mobil listrik masih lemah karena kekurangan infrastruktur pengisian daya dan potensi kebakaran.

Baca juga: Pemerintah targetkan 50 ribu unit mobil listrik terjual pada 2024

Industri Korsel memperkirakan ekspor mobil ramah lingkungan akan menurun lagi tahun ini karena mobil listrik berbasis baterai menyumbang porsi besar pengiriman mobil ramah lingkungan.

Firma pengamat industri SNE Research memperkirakan registrasi mobil listrik turun 19 persen secara YoY menjadi 16,75 juta unit tahun ini.

Baca juga: Penjualan kendaraan penumpang Suzuki naik 60 persen kuartal 1 2024

Baca juga: Tesla pangkas harga mobil listrik untuk menghadapi penurunan penjualan
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024