Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur mengajak komunitas pelestari budaya Pelestari Sejarah-Budaya Kadiri (Pasak) melakukan jelajah kawasan Pecinan, sebagai upaya menelisik lebih dalam peradaban Tionghoa di kota ini.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Kediri Zachrie Ahmad mengatakan kegiatan ini sangat positif dan unik. Ia memberikan apresiasi terselenggaranya kegiatan ini sebab sangat bermanfaat sebagai bahan edukasi terutama untuk masyarakat.

"Kami dari Pemerintah Kota Kediri sangat mengapresiasi kegiatan ini. Rekan-rekan PASAK juga secara proaktif tiada henti untuk melakukan upaya pelestarian sejarah dan budaya di Kota Kediri," katanya di Kediri, Rabu.

Menurut dia, kegiatan ini harus terus dilestarikan. Acara ini sekaligus untuk menjaga eksistensi sejarah peradaban Tionghoa di Kota Kediri.

"Kegiatan jelajah Pecinan ini sebagai wujud dan aksi nyata untuk menjaga eksistensi dari sejarah peradaban Tionghoa di Kota Kediri. Bagaimanapun hal tersebut menjadi bagian dari identitas kita sebagai bangsa Indonesia yang majemuk dan penuh dengan keberagaman ini," kata dia.

Ia berharap ke depan semakin banyak komunitas masyarakat yang sadar akan pentingnya melestarikan sejarah dan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia.

Sementara itu, Ketua Pelestari Sejarah-Budaya Kadiri (Pasak) Didin Saputro mengungkapkan bahwa keberadaan etnis Tionghoa di Indonesia menambah kemajuan negara yang dikenal dengan semboyannya Bhineka Tunggal Ika termasuk halnya di Kota Kediri.

Menurut dia, Kediri kental akan nilai budaya dan sejarahnya ini menyimpan bukti sejarah masuknya peradaban Tionghoa di Kediri. Untuk itu, ia dengan tim melakukan jelajah pecinan yang berlokasi di area Kelurahan Ringinanom dan Pakelan Kota Kediri.

"Dalam jelajah pecinan ini kami mengunjungi beberapa tempat bersejarah utamanya yang berkaitan dengan peradaban Tionghoa yang berada di wilayah kelurahan Ringinanom dan juga Pakelan," kata Didin Saputro.

Kegiatan ini diawali di rumah eks Kapten Tionghoa yang berada di Kelurahan Ringinanom. Nampak jelas arsitektur bangunan kuno yang masih berdiri kokoh meski telah berpuluh-puluh tahun lamanya.

Tak hanya itu, rombongan yang sedikitnya berjumlah 50 orang dengan ketertarikannya akan budaya dan sejarah Indonesia ini juga mengunjungi sejumlah tempat lain yang disinyalir sebagai bukti sejarah otentik keberadaan peradaban Tionghoa di Kediri.

Selain rumah eks kapiten Tionghoa, juga melihat wayang potehi di Kantor Kelurahan Ringin Anom, Koramil Kota Kediri, kampung pecinan Pakelan, GIE KIE yayasan Dana Pangrukti, Kantor Kelurahan Pakelan dan Kelenteng Tjoe Hwie Kiong.

Para peserta acara tersebut juga sangat antusias melihat secara langsung beberapa titik yang dikunjungi. Mereka juga tidak segan bertanya secara langsung berbagai hal terkait dengan sejarah.

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024