Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi pada kuartal I-2024 sebesar Rp401,5 triliun.

"Realisasi investasi kita pada Kuartal Pertama tahun ini sebesar Rp401,5 triliun," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Realisasi kuartal I-2024 tersebut tumbuh secara kuartal (quarter-on-quarter/qoq) sekitar 9,8 persen, dan secara tahunan () tumbuh sekitar 22,1 persen.

Sedangkan berdasarkan target investasi yang ditetapkan oleh Presiden RI pada tahun ini, realisasi investasi kuartal I-2024 tersebut mencapai 24,3 persen dari target Rp1.650 triliun.

"Jadi dari target Rp1.650 triliun, ini sudah mencapai 24,3 persen. Hal ini dapat terjadi karena bantuan dari seluruh lapisan masyarakat," kata Bahlil.

Baca juga: PPI Dunia, BKPM rencanakan program kolaborasi "Duta Investasi"

Sepanjang kuartal pertama 2024, investasi juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 547.419 orang.

Berdasarkan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), untuk PMA nya sebesar Rp204,4 triliun atau 50,9 persen dari total realisasi investasi kuartal I-2024. Sedangkan untuk PMDN sebesar Rp197,1 triliun atau 49,1 persen dari total realisasi investasi kuartal I-2024.

"Alhamdulillah ini sebagai wujud kepercayaan global kepada Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo. Namun, teman-teman investor dalam negeri juga tidak kalah agresifnya untuk mampu melakukan percepatan realisasi investasinya," kata Bahlil.

Kemudian berdasarkan perbandingan antara Jawa dan Luar Jawa, maka investasi di Pulau Jawa sebesar Rp200,5 triliun atau 49,9 persen dari total realisasi investasi kuartal pertama 2024.

Sedangkan investasi di Luar Pulau Jawa sebesar Rp201 triliun atau 50,1 persen dari total realisasi investasi kuartal pertama 2024.

Baca juga: Kementerian Investasi/BKPM catat penerbitan NIB telah mencapai 8 juta

"Salah satu key performance indicator (KPI) yang diberikan oleh Presiden RI kepada Kementerian Investasi adalah investasi itu harus berkualitas. Salah satu ciri dari investasi yang berkualitas tersebut adalah keseimbangan investasi antara Jawa dan Luar Jawa," kata Bahlil.

Berdasarkan Lima Besar Subsektor Realisasi (PMA dan PMDN) kuartal I-2024, peringkat pertama yakni industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp48,1 triliun, kemudian diikuti oleh subsektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp48,0 triliun, lalu subsektor pertambangan sebesar Rp42,3 triliun, subsektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp29,4 triliun, dan terakhir yakni subsektor industri makanan Rp29,0 triliun.

Kemudian berdasarkan Lima Besar Lokasi Realisasi (PMA dan PMDN) kuartal I-2024, peringkat pertama yakni Jawa Barat sebesar Rp64,7 triliun, diikuti oleh DKI Jakarta Rp58,4 triliun, Jawa Timur sebesar Rp36,2 triliun, Sulawesi Tengah Rp27,0 triliun, dan Banten sebesar Rp25,3 triliun.

Berdasarkan Lima Besar Negara Realisasi pada kuartal I-2024, Singapura menempati urutan pertama dengan realisasi investasi sebesar 4,2 miliar dolar AS, kemudian Hong Kong sebesar 1,9 miliar dolar AS, Republik Rakyat Tiongkok sebesar 1,9 miliar dolar AS, Amerika Serikat 1,1 miliar dolar AS, dan Jepang sebesar 1,0 miliar dolar AS.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024