Trenggalek, Jatim (ANTARA) -
Dirjen Perkebunan Kementan, Nur Alam Syah secara khusus mengapresiasi inovasi sistem tanam cepat 14 hari pascapanen yang diberlakukan dalam pengelolaan pertanian (padi) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
 
"Saya apresiasi langkah cepatnya. Lahan-lahan kita yang sudah dipanen satu dua minggu yang lalu hampir semua sudah diolah tanah dan proses tanam. Pada April secara nasional kita harus dapat dua juta hektare, harus kita tanam. Mudah-mudahan ini Jawa Timur memberi kontribusi yang besar," kata Nur Alam Syah sehari usai berkunjung ke Kabupaten Trenggalek, Jumat.
 
Kata dia, langkah itu selaras dengan ikhtiar Kementan yang terus mendorong produksi tanaman pangan khususnya padi di tengah iklim yang tidak menentu seperti saat ini.
 
Dengan sistem itu, ditambah dengan alsintan yang diberikan, Kementan berharap produktivitas pertanian di Bumi Menak Sopal dapat terus meningkat, apalagi Jawa Timur berkontribusi besar terhadap stok beras nasional.
 
Dengan adanya bantuan alsintan berupa pompa air, pihaknya berharap pengelolaan pertanian di areal-areal sawah tadah hujan dapat meningkat.
 
"Memastikan bahwa pertanaman padi kita dan irigasi teknis, utamanya pada daerah-daerah yang tadah hujan. Kita juga mendorong padi gogo di lahan-lahan perkebunan, Perhutani, segera kita perbaiki regulasinya sehingga bisa mendapatkan bantuan," katanya.
 
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara, menambahkan, bantuan alsintan itu diharapkan bisa semakin meningkatkan produksi pertanian, khususnya di sawah tadah hujan.
 
Dengan demikian, perluasan areal tanam itu sejalan dengan peningkatan perekonomian masyarakat petani.
 
"Kita juga difasilitasi penuh untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Semoga ini membawa manfaat untuk Kabupaten Trenggalek," katanya.

Baca juga: Pemkab Bekasi lakukan pompanisasi sawah tadah hujan jaga produksi padi

Baca juga: Pemkab Cianjur ajukan 350 pompanisasi untuk lahan tadah hujan

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024