Tanjung Selor (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menyediakan sebanyak 50 ton beras lokal untuk dijual dengan harga murah kepada masyarakat dalam Gerakan Pangan Murah.
 
“Hal itu untuk membantu meringankan beban kebutuhan pokok masyarakat, khususnya beras,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan Muhtar, di Nunukan, Jumat.
 
Pemkab Nunukan membeli beras dari petani lokal di Sebatik, kemudian disubsidi agar masyarakat dapat membelinya dengan harga murah.

Baca juga: Pemkot Cirebon sediakan 10 ton beras dalam Gerakan Pangan Murah
 
Beras yang disalurkan itu dibeli dari petani lokal dengan harga Rp130 ribu per 10 kilogram. Kemudian disubsidi Rp15 ribu, sehingga masyarakat dapat membeli beras tersebut dengan harga Rp115 ribu per 10 kilogram.
 
Muhtar memastikan beras yang disalurkan itu berkualitas baik dan berasal dari petani lokal.
 
"Sebanyak 50 ton beras lokal yang disediakan itu diharapkan memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan beras dengan harga terjangkau di Pulau Nunukan," katanya.

Baca juga: Pemkab Bantul gelontorkan 4 ton beras pada Gerakan Pangan Murah
 
Ia menjelaskan dana program Gerakan Pangan Murah itu berasal dari bantuan Badan Pangan Nasional (Bapenas) sebesar Rp60 juta, bantuan dari Pemerintah Provinsi Kaltara senilai Rp15 juta, dan dari Pemerintah Kabupaten Nunukan sebesar Rp200 juta.
 
Gerakan Pangan Murah itu, menurut dia, mempunyai beberapa manfaat bagi masyarakat, antara lain membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, khususnya beras, meningkatkan akses masyarakat terhadap beras berkualitas dengan harga terjangkau, serta mendukung perekonomian petani lokal Nunukan, khususnya di Sebatik.

Baca juga: Pemkab Bojonegoro gelar Gerakan Pangan Murah stabilkan pasokan
 
“Tentu program itu juga bagian menjaga stabilitas harga pangan di Kabupaten Nunukan,” kata Muhtar.

Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024