Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesudibjo menilai seorang perempuan pemimpin perlu bersikap berani ketika menghadapi tantangan.

Angela Tanoe, saat diskusi pemberdayaan perempuan SheHacks 2024 di Jakarta, Kamis (25/4), mengatakan ketika menghadapi tantangan, perempuan tidak cukup hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan, tapi, juga keberanian untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

“Jadi, untuk menghadapi tantangan-tantangan ini yang kami rasakan, yaitu persiapkan diri dan berani untuk melakukannya, yang perlu dilatih dari (hal) yang kecil, makin besar dan besar lagi. Itu dua hal yang penting,” kata Angela Tanoe.

Baca juga: Wamenparekraf beri motivasi kaum perempuan untuk kembangkan diri

Angela Tanoe mencontohkan setelah bergabung dengan pemerintahan pada usia yang cukup muda, 32 tahun, dunia menghadapi pandemi COVID-19. Semua pemimpin, apakah dari sektor industri, pendidikan dan swasta, merasakan dampak pandemi.

Situasi yang sulit, dalam manajemen risiko, disebut sebagai volatility (ketidakjelasan), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas) dan ambiguity (ambiguitas). Seorang pemimpin, kata Angela Tanoe, perlu mempersiapkan diri secara konsisten, ada atau tidak ada tantangan.

"Jadi, setidaknya kalau ada tantangan kita siap. (Meskipun) alau ditanya siap atau nggak, tentunya tidak akan pernah siap," kata Angela Tanoe.

Tantangan, kata dia, perlu dihadapi dengan prinsip vision (visi), understanding (pemahaman), clarity (kejelasan) dan agility (kemampuan beradaptasi) atau VUCA. Visi yang jelas menjadi landasan ketika mengambil langkah dalam situasi yang tidak pasti.

Pemahaman dapat diartikan memahami kompleksitas situasi. Jika memahami situasi dengan baik, pemimpin dapat membuat keputusan yang lebih tepat.

Sementara menyoal kejelasan, komunikasi yang jelas dan terbuka kepada semua pihak terkait adalah kunci mengelola situasi yang kompleks secara efektif.

Terakhir, pemimpin perlu memiliki kemampuan beradaptasi. Dalam situasi yang berubah secara cepat, kemampuan untuk beradaptasi menjadi sangat penting agar tetap relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan.

Baca juga: Wamenparekraf sampaikan tiga hal penting agar perempuan berdaya

Baca juga: Menteri Bintang dorong perempuan berdaya dan berjaya di dunia digital

Baca juga: Perempuan harus kembangkan potensi agar berdaya saing dan sejahtera

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024