Moskow (ANTARA) - Polisi Federal Australia mengungkapkan bahwa tujuh pemuda ditahan di Sydney dan Goulburn, Australia pada Rabu dalam operasi penggerebekan besar-besaran menyusul insiden penikaman pada pekan lalu di sebuah gereja Ortodoks Asiria.

"Hari ini, Rabu (24/4) sekitar pukul 11.15 waktu setempat penyelidik mengeksekusi 13 surat perintah penggeledahan di sejumlah wilayah pinggir kota di Sydney, meliputi Bankstown, Prestons, Casula, Lurnea, Rydalmere, Greenacre, Strathfield, Chester Hill, dan Punchbowl, serta sebuah lokasi di Goulburn," demikian bunyi pernyataan polisi setempat.

"Operasi tersebut melibatkan lebih dari 400 polisi. Tujuh remaja laki-laki telah ditangkap. Lima orang lainnya, termasuk dua pria dan tiga remaja laki-laki, membantu polisi dalam penyelidikan mereka," lanjut pernyataan itu.

Wakil Komisaris Polisi Krissy Barrett mengatakan bahwa semua tersangka saling mengenal dan merupakan “jaringan” yang memiliki “ideologi ekstremis kekerasan yang serupa.” Penggerebekan dilakukan untuk melindungi masyarakat dari potensi penyerangan, kata polisi.

Sejumlah barang, termasuk “sejumlah besar barang elektronik” telah disita dalam penggerebekan tersebut, kata polisi, seraya menambahkan bahwa tidak ada ancaman publik yang spesifik.

Sebelumnya pada 15 April, seorang uskup Ortodok Asiria Mar Mari Emmanuel diserang oleh seorang pria bersenjata pisau saat misa di Sydney.

Uskup tersebut dan empat jemaat gereja terluka dalam serangan itu, menurut keterangan polisi, seraya menambahkan bahwa terduga penyerang, seorang pemuda 16 tahun, telah ditahan.

Penikaman tersebut dinyatakan sebagai serangan teroris dan memicu kerusuhan di jalan-jalan Sydney, di mana beberapa polisi terluka, lapor media Australia.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Polisi Australia nyatakan penikaman di gereja Sydney serangan teroris
Baca juga: Tak ada WNI jadi korban penusukan massal di Sydney, kata Kemlu

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024