Hal ini (bantuan dan dukungan) untuk kepentingan pembinaan generasi muda di berbagai negara sebagai penerus pemimpin bangsa-bangsa di dunia
Jakarta (ANTARA) -
Anggota Gerakan Pramuka Indonesia sekaligus anggota Dewan Yayasan Pramuka Sedunia (World Scout Foundation/WSF) Ahmad Rusdi menyoroti pentingnya bagi WSF untuk terus mendukung dan membantu Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia, sebagaimana pesan Raja Swedia Carl Gustaf.
 
Menurut Rusdi, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, bantuan terhadap Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia itu bernilai penting bagi pembinaan generasi muda di berbagai dunia sebagai generasi penerus pemimpin bangsa-bangsa di dunia.
 
"Hal ini (bantuan dan dukungan) untuk kepentingan pembinaan generasi muda di berbagai negara sebagai penerus pemimpin bangsa-bangsa di dunia,” kata dia.
 
Berikutnya, WSF juga diharapkan mampu berperan aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan pada sejumlah konflik di dunia.

Baca juga: Ahmad Rusdi terpilih sebagai anggota dewan Yayasan Dana Pramuka Dunia
 
Hal tersebut disampaikan oleh Raja Swedia Carl Gustaf dalam pertemuan 28 anggota Dewan WSF yang berlangsung di Istana Kerajaan Swedia pada 16–18 April lalu. Rusdi pun turut menghadiri pertemuan tersebut.
 
Diketahui, WSF dibentuk pada tahun 1969 dengan misi untuk mengembangkan dan memperkuat dampak kepanduan atau kepramukaan di seluruh dunia dengan menyediakan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya.
 
Lalu pada 25 April 1982 yayasan tersebut membentuk World Baden-Powell Fellowship yang memberikan penghargaan kepada individu yang memberikan donasi, mulai dari 10.000 dolar AS untuk anggota dewasa dan 1.000 dolar AS untuk anggota muda.

Baca juga: Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia bersiap keluar dari Sae Man-Geum
 
Saat ini World Baden-Powell Fellowship memiliki lebih dari 2.500 anggota seumur hidup yang tersebar di 70 negara dan wilayah di seluruh dunia. Selama pembentukannya, terdapat tujuh orang asal Indonesia yang menjadi anggota Baden-Powell Fellowship yaitu Ibu Tien Soeharto, Rahmad Adi Ansori, Ibnu Soetowo, Kusno Utomo, Widianti Kusno Utomo, Mashudi, dan Ahmad Rusdi.
 
Jumlah itu menunjukkan bahwa sejauh ini belum banyak individu dari Indonesia yang menjadi anggota Baden-Powell Fellowship, padahal Gerakan Pramuka Indonesia memiliki jumlah anggota yang paling banyak di seluruh dunia.
 
Selain membahas seputar WSF dan Baden-Powell Fellowship, pertemuan itu juga membahas mengenai persiapan Konferensi Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia Ke-43, di Kairo, Mesir pada 17–23 Agustus mendatang. Konferensi itu akan dihadiri oleh 174 negara anggota dengan total 2.000 peserta.

Baca juga: Mahasiswa UI wakili RI pada forum pramuka internasional di Hongkong

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024