Istanbul (ANTARA) - Rusia pada Senin mengatakan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika senjata nuklir AS muncul di negara tetangganya, Polandia.

"Militer, tentu saja, jika rencana tersebut dilaksanakan, akan menganalisis situasi dan bagaimanapun juga akan melakukan semua yang diperlukan, semua langkah pembalasan yang diperlukan, untuk menjamin keamanan kami," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan pada konferensi pers di Moskow.

Pernyataan Peskov muncul setelah Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media lokal pada hari sebelumnya bahwa negaranya akan mengizinkan penempatan senjata nuklir di wilayah Polandia "jika ini adalah keputusan sekutu kami."

Selama konferensi pers, Peskov mengatakan Moskow juga akan mengambil tindakan hukum terhadap undang-undang di AS yang mengizinkan penyitaan aset Rusia yang dibekukan.

"Kami sangat skeptis mengenai hal ini, karena hal ini merupakan kehancuran seluruh fondasi sistem ekonomi ... Hal ini tidak boleh dianggap sebagai tindakan hukum - tindakan tersebut ilegal," kata Peskov.

"Dan oleh karena itu, tindakan tersebut akan menjadi subjek tindakan pembalasan dan subjek litigasi," tambahnya.

Pada Sabtu (20/4), DPR AS mengesahkan RUU bantuan sebesar $60,8 miliar (Rp987 triliun) ke Ukraina, serta UU mengizinkan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menyita aset-aset Rusia yang ada di bank-bank AS dan mentransfernya ke Ukraina.

Peskov menyatakan bahwa persidangan tersebut akan "sangat kompleks," dan mengatakan bahwa hal itu akan menyebabkan kerugian besar bagi kepentingan ekonomi AS jika RUU tersebut ditandatangani menjadi UU.

“Jika langkah-langkah tersebut diterapkan, tentu saja banyak investor akan berpikir 10 kali sebelum melakukan investasi apa pun pada perekonomian Amerika atau menyimpan kepemilikannya di sana,” tambahnya.

Peskov melanjutkan dengan mengatakan bahwa Rusia mengharapkan lebih banyak "latihan sanksi" Barat yang akan datang.

"Kami akan mempertimbangkan keputusan apa yang akan diambil, dalam hal apa pun kami akan berusaha meminimalkan konsekuensi dari keputusan tersebut dan melakukan sesuai dengan kepentingan nasional kami," tambah juru bicara Kremlin itu.

Sumber: Anadolu
Baca juga: NATO bantah rencana kehadiran serdadu tempur Sekutu di Ukraina
Baca juga: Ukraina apresiasi RUU bantuan militer berhasil diloloskan DPR AS
Baca juga: Putin sebut Rusia siap untuk perang nuklir

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024