Madrid (ANTARA) - Melalui kelas-kelas yang menerapkan teknik teater dan aktivitas budaya, Modesto Corderi, yang mengajar bahasa Mandarin di sebuah kota di Spanyol barat laut, berniat untuk mengirimkan pesan penuh semangat bahwa belajar bahasa Mandarin dapat membuka banyak peluang.

"Dalam hal pengajaran bahasa, kami mencoba untuk membuatnya sangat praktis sehingga orang-orang dapat melihat bahwa belajar bahasa Mandarin dapat membuka banyak peluang," ujar Corderi, seorang profesor di Sekolah Bahasa Umum di Kota Coruna, dalam sesi wawancara dengan Xinhua baru-baru ini.

Untuk memperingati Hari Bahasa Mandarin PBB, yang jatuh pada 20 April, dia diundang oleh markas besar PBB untuk memberikan konferensi virtual tentang penggunaan teater dalam pengajaran bahasa Mandarin sebagai bahasa asing untuk orang dewasa.

Corderi, yang merupakan lulusan Universitas Bahasa dan Budaya Beijing, menekankan bahwa teater membantu para pelajar untuk "menghafal, berlatih, bersenang-senang, dan menggunakan bahasa."

Sebagai contoh, pada level pemula, dia memainkan apa yang disebut sebagai "permainan bandara," dengan para siswa berperan menjadi pelancong. Sementara untuk tingkat yang lebih mahir, ruang kelas diubah menjadi sebuah tempat seleksi untuk layanan berbagi tumpangan Didi di China atau bahkan untuk sebuah film.

"Dengan memberi mereka peran, para pelajar akan berbicara lebih banyak," kata Corderi.
 
Orang-orang melihat karya seni selama pameran seni kontemporer China “Fluyendo naturalmente” di Pusat Kebudayaan China di Madrid, Spanyol, 16 April 2024. (Xinhua/Gustavo Valiente)   


Metode pengajaran Corderi muncul pada 2007 di Beijing, ketika seorang teman mengajaknya menonton teater komedi di hutong atau gang-gang tradisional di ibu kota China tersebut

"Di sana saya menemukan sebuah kelompok teater China yang mengimprovisasi permainan berdasarkan saran dari para penonton dan saya pikir hal ini akan menjadi sumber daya yang baik untuk mengajar bahasa," kenangnya.

Berkenaan dengan murid-muridnya, dia bergurau bahwa mereka adalah "selada buah" dengan latar belakang beragam, dari remaja hingga pensiunan berusia 70-an tahun. Dia mengatakan bahwa semua muridnya "sangat antusias" dengan kebijakan bebas visa yang diterapkan oleh China dalam basis uji coba bagi para pemegang paspor reguler dari Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya.

"Mereka sudah berpikir untuk pergi ke China, dan kami telah melakukan presentasi di kelas tentang berbagai wilayah di China. Saya pikir jumlah kunjungan akan meningkat, bahkan sudah meningkat. Saya harap ini dapat terus berlanjut dan kami juga siap menyambut kunjungan di sini," katanya.

Corderi sendiri berencana untuk pergi ke China selama satu atau dua pekan pada musim panas ini untuk mengunjungi "banyak teman di sana yang sudah lama tidak saya temui." 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024