Kaimana, (ANTARA News) - Ribuan ekor penyu belimbing terlangka di dunia yang tersebar di pesisir pantai Pulau Veya, Distrik Buruway, Kabupaten Kaimana, Irian Jaya Barat kini semakin terancam punah akibat pembantaian yang dilakukan aparat keamanan, pengusaha dan penduduk lokal. Pengakuan itu disampaikan Wakil Bupati Kabupaten Kaimana, Matias Mairuma kepada ANTARA di Kaimana, Rabu (23/8). Menurut Mairuma, belakangan ini hampir tidak ditemukan lagi penyu belimbing yang termasuk salah satu fauna terlangka di dunia yang berkembang-biak di daerah itu karena terus menerus terjadi pembantaian oknum aparat keamanan, pengusaha dan penduduk lokal. "Padahal sepuluh tahun silam, ketika muncul bulan purnama, ribuan ekor penyu belimbing bermunculan dari laut menuju pantai pasir putih untuk bertelur. Terdapat jutaan telur penyu di sepanjang pesisir pantai Pulau Veya, Distrik Buruway," katanya. Oleh karena itu Mairuma menegaskan, pihaknya telah menugaskan aparat pemerintahan distrik setempat bersama masyarakat untuk menjaga beberapa ekor penyu belimbing yang masih berkembang biak di daerah itu agar terhindar dari buruan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mairuma meminta Dinas Kehutanan bekerjasama dengan badan konservasi alam internasional (WWF) melakukan pelestarian terhadap penyu belimbing yang langka di dunia yang kini berkembang biak di Pulau Veya, yang dijadikan lokasi penelitian para ahli maupun menarik wisatawan dalam negeri dan mancanegara di perairan Selatan Irian Jaya Barat itu. Di Papua dan Irian Jaya Barat, penyu belimbing hanya terdapat di pesisir pantai Distrik Sausapor, Kabupaten Sorong dan Pulau Veya di Dstrik Buruway, Kabupaten Kaimana. Kaimana dimekarkan dari Kabupaten Fakfak, bersama 13 kabupaten lainnya yang baru dimekarkan dari Papua dan Irian Jaya Barat, 12 April 2003 yang diresmikan Mendagri Hari Sabarno di Jayapura.(*)

Copyright © ANTARA 2006