Skrining berkala per enam bulan perlu dilakukan
Jakarta (ANTARA) - Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.

Skrining, kata Ngabila, perlu dilakukan berkala setiap enam bulan untuk mencegah risiko meninggal dan untuk segera melakukan pengobatan dini.

"Cegah meninggal dengan deteksi dan pengobatan dini. Skrining berkala per enam bulan perlu dilakukan," kata Ngabila di Jakarta,  Rabu.

Ngabila merinci beberapa gejala umum adanya kelainan darah.

"Kekurangan darah merah itu yang ditandai gejala 6L yakni lemah, letih, lesu, lemot, letoi, loyo. Terus gejala kurang darah putih itu mudah sakit dan terkena infeksi menular seperti batuk pilek dan diare," ujar Ngabila.

Kemudian, lanjut dia, gejala kurang keping darah yaitu mudah memar, kebiruan pada kulit bahkan tanpa benturan atau sebab-sebab yang kurang jelas.

"Seperti lebam, memar, perdarahan spontan, sering mimisan, dan lain-lain," kata dia.

Pada kondisi tersebut, masyarakat dianjurkan untuk segera memeriksakan darah lengkap.

"Bisa secara gratis dengan BPJS Kesehatan di puskesmas terdekat, atau mandiri, biaya pemeriksaan sangat terjangkau untuk ini," kata dia.

Lebih lanjut, kata Ngabila, program deteksi dini dari pemerintah diberikan melalui program pemeriksaan terhadap calon pengantin dengan pemeriksaan darah kedua calon dan juga pemeriksaan ibu hamil.

"Anak dengan riwayat keturunan kanker apalagi kanker darah atau autoimun lakukan skrining darah berkala 6-12 bulan sekali hematologi lengkap," kata dia.
Baca juga: Dokter: Kelainan jantung dapat timbulkan sumbatan pembuluh darah kaki
Baca juga: Dokter: Gula darah tidak terkontrol dapat sebabkan kelainan retina
Baca juga: Dokter FKUI : Penyakit Thalassemia belum ada obatnya


Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024