Sementara itu, Atase Perhubungan pada KBRI London Barkah Bayu Mirajaya menambahkan keterlibatan Indonesia dalam sidang IMO FAL ke-48 sangat penting, mengingat luasnya perairan Indonesia serta banyaknya kapal-kapal domestik dan dari seluruh dunia yang singgah dengan membawa muatan kontainer dan kargo lainnya “Di mana terhadap kapal-kapal tersebut dan pelabuhan di Indonesia akan berlaku peraturan internasional yang dibahas dalam forum FAL tersebut,” kata Barkah.

Menurur Barkah keterlibatan aktif delegasi RI yang berkesinambungan dalam sidang-sidang IMO serta working group-nya merupakan salah satu cara mempromosikan Indonesia terutama dalam rangka merealisasikan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Selain itu, hal ini merupakan bentuk peran aktif Indonesia sebagai salah satu anggota Dewan (Council) IMO,” ucap Barkah.

Delegasi Indonesia yang hadir pada sidang IMO FAL ke-48 sebagai bentuk kolaborasi antar kementerian/lembaga dalam penerapan Maritime Single Window di Indonesia terdiri dari perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Rifanie Komara mewakili Ditjen Hubla Kemenhub, Dedi Abdulhadi dari Lembaga National Single Window dan Muhammad Willy Dirut PT Pelabuhan Cilegon Mandiri mewakili badan usaha pelabuhan.

Pelaksanaan sidang IMO FAL ke-48 yang bertepatan dengan masa libur Idul Fitri tidak mengurangi peran aktif delegasi RI di kancah dunia.

Baca juga: Kemenko Perekonomian: INSW lakukan harmonisasi kebijakan isu strategis

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024