New York (ANTARA News) - Twitter akan menjadi pusat perhatian Wall Street pekan depan ketika perusahaan jejaring sosial ini menawarkan saham perdananya (IPO) yang menjadi IPO paling dinantikan sejak IPO Facebook tahun 2012.

Twitter diperkirakan mengumumkan harga sahamnya pada malam tanggal 6 November dan mulai memperdagangkan sahamnya 7 November dalam simbol saham  Bursa Efek New York.

"Ini tak sekadar soal saham. IPO Twitter akan menjadi ukuran seberapa tinggi likuiditasnya," kata John Rutledge, kepala investasi SAFANAD, perusahan investasi di New Canaan, Connecticut.

Twitter telah mengungkapkan akan melepas 70 juta sahamnya pada harga antara 17 sampai 20 dolar AS, sehingga valuasinya mencapai 11 miliar dolar AS atau di bawah perkiraan para analis sebesar 15 miliar dolar AS.

Pasar akan menantikan apakah Twitter akan mengkuti nasib IPO Facebook Inc tahun lalu yang menghadapi banyak masalah sehingga harganya hingga kini belum pulih benar.

Namun para analis industri memperkirakan saham Twitter akan menarik para investor institusional dengan valuasi yang saat ini berlaku, bahkan broker saham Morningstar mematok harga saham Twitter Inc di atas harga IPO-nya yang mengindikasikan ada cukup ruang untuk naik setidaknya 30 persen.

Wall Street sendiri menyasar harga 26 dolar AS per saham. Bulan lalu, Pivotal Research membidik harga 29 dolar AS per saham, SunTrust 50 dolar AS dan Topeka Capital 54 dolar AS per saham, demikian Reuters. 

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013