Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam menegaskan kembali, ia sama sekali tidak mengenal Bunda Putri, nama yang disebut-sebut mantan Presiden Partai Keadlian Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaq sebagai orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Soal foto saya yang dikatakan beredar dengan orang yang dikatakan sebagai Bunda Puteri saya tidak tahu foto siapa, dalam event apa, dan kapan?," kata Seskab Dipo Alam melalui akun twitternya @dipoalam9.

Penegasan itu disampaikan Seskab Dipo Alam menanggapi sejumlah pemberitaan di media online sejak Jumat malam, yang menampilkan foto seolah-olah Seskab Dipo Alam berdampingan dengan orang yang dinamakan Bunda Putri.

Dipo, dalam laman Seskab yang dikutip Minggu, menjelaskan, sebagai pejabat publik ia banyak berfoto dengan masyarakat. "Yang pasti saya tidak tahu dan tidak kenal siapa Bunda Puteri, dan tidak berurusan dengan dia," tegas Dipo melalui akun twitternya itu.

Sebelumnya, saat namanya disebut-sebut dalam percakapan telepon oleh Ridwan Hakin, anak pimpinan PKS Hilmi Aminuddin, dalam sidang kasus dugaan penerimaan suap Rp 1,3 miliar dengan terdakwa Ahmad Fathanah, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (29/8), Seskab Dipo Alam sudah membantah mengenai hal ini.

Seskab menyatakan bahwa ia tidak pernah kenal siapa "Bunda Puteri" atau "Puteri" juga sama tidak pernah kenal siapa Yudi Setiawan. Ia menambahkan, pengaturan izin dan kuota impor daging sapi tidak ada kaitannya dengan kebijakan dan Tupoksi Setkab.

Menurut Dipo Alam, seharus ditanyakan secara jelas kepada yang memunculkan nama "Dipo". Siapa yang dimaksud "Dipo" itu. "Nama panggilan "Dipo" itu banyak," ujar Seskab Dipo Alam.

Seskab mengajak semua pihak untuk menghormati proses pengadilan yang sedang berlangsung, dan mengharapkan agar terdakwa dan para saksi hendaknya fokus menjawab pertanyaan hakim dengan baik.

Mengalihkan pokok pengadilan dengan mempolitisasinya sebagai isu, Seskab percaya hal itu hanya akan sia-sia. "Tidak ada gunanya," tegas Dipo Alam.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013