“Pembangunan TOD diharapkan dapat menjadi sebuah etalase kota (di wilayah Jabodetabek) yang dapat memberikan dampak terhadap perekonomian regional serta menjadi contoh untuk wilayah lainnya,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo dalam siaran pers yang dirilis di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan bahwa pihaknya dan Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku mitra program telah mencapai kesepakatan terkait capaian dari tiga output program JUTPI-3 yang berfokus pada peningkatan kapasitas para pemangku kepentingan terkait.
Ketiga output JUTPI-3 tersebut adalah perumusan kebijakan pengembangan Jabodetabek yang mendorong kawasan TOD, penguatan mekanisme koordinasi pengembangan Jabodetabek berbasis transportasi umum untuk mendorong TOD, serta perumusan rencana TOD pada lokasi-lokasi pilot.
Capaian dari output pertama adalah tersusunnya dasar pemodelan travel demand forecast dan perumusan strategi untuk mendorong TOD di Jabodetabek, seperti mengintensifkan jaringan perkeretaapian, mengembangkan transportasi feeder, dan penguatan kelembagaan pengelola transportasi.
Selanjutnya, capaian dari output kedua diharapkan berupa penetapan isu-isu utama dalam koordinasi TOD, penetapan studi kasus untuk penguatan mekanisme koordinasi TOD, serta pelaksanaan pelatihan dengan fokus materi penyelenggaraan TOD di Jepang dari perspektif sistematis dan perencanaan.
Kemudian, capaian output ketiga ialah perumusan fokus area dan pokok penting perencanaan yang diperlukan oleh setiap lokasi pilot.
Sementara itu, Chief Representative JICA Indonesia Office Takehiro Yasui berterima kasih atas berbagai saran yang diberikan oleh para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Program JUTPI-3.
Ia berharap agar ke depannya implementasi TOD dapat dilaksanakan dengan lebih detail dan cepat.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
