Balikpapan (ANTARA) - Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengingatkan agar pemerintah harus memperhatikan sikap rakyat, dari kalangan akademisi hingga masyarakat sipil terhadap pelanggaran etika pemilu.

"Kita khawatir, kita cemas karena masyarakat sipil, agamawan, ilmuwan sudah keluar. Bahkan kampus menyampaikan bahwa kondisi Pemilu kita sedang tidak baik-baik saja," ujar Ganjar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.

Ganjar mengatakan bahwa semua kalangan masyarakat pasti berharap agar bisa berjalan sesuai dengan nilai-nilai pemilu, luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).

"Ketika kemudian ini tidak terlihat dengan baik di masyarakat, optiknya selalu kelihatan, hal-hal yang menyimpang, maka mereka mengingatkan ini bahaya yang sangat besar kalau kita tidak segera memperbaiki," ujar dia.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga menambahkan, ketika Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melanggar etika, maka apa yang menjadi perhatian masyarakat sipil, kampus, agamawan harus diperhatikan pada penyelenggara.

"Harus diperhatikan oleh pemerintah agar kita bisa mengembalikan pada trek yang benar. Maka kalau tidak, kepercayaan ini akan runtuh, dan kita sedang bertaruh besar pada proses demokrasi yang ada di Indonesia. Hentikan hal-hal yang bisa membikin Pemilu tidak adil," ujar dia.
Baca juga: Ganjar safari politik ke Kalimantan-Jawa, Mahfud temui warga Bengkulu
Baca juga: Ganjar: Peran tokoh agama penting jaga kelancaran kontestasi politik
Baca juga: Mahfud sebut hanya Ganjar yang mengerti stunting di debat terakhir

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024