Chong Wei dan saya melakukan pekerjaan yang bagus -- sayang dia tidak bisa bertahan sampai akhir."
Guangzhou (ANTARA News) - Pemain bulu tangkis China Lin Dan meraih gelar juara dunia untuk kelima kalinya pada Minggu setelah pesaing utamanya, Lee Chong Wei, harus digotong ke luar lapangan pada game ketiga.

Pemain nomor satu dunia asal Malaysia itu harus berjongkok saat tertinggal 16-19 dan kemudian dia berupaya untuk bangkit. Tapi dia harus mundur dari pertandingan tersebut saat kedudukan 17-20, yang membuat Lin, yang juara dunia dan Olimpiade, meraih gelar juara dunia itu dengan kemenangan 16-21, 21-13, 20-17, lapor AFP.

"Tampaknya dia mengalami kram dan dia kemudian dibawa ke rumah sakit," kata Gayle Alleyne, manajer komunikasi badan bulu tangkis dunia BWF dalam jumpa pers setelah pertandingan.

Lee sebelumnya sedang berharap mengakhiri kekalahannya di tangan Lin, yang mengalahkan dia pada final tunggal putra kejuaraan dunia sebelumnya, dan dua final Olimpiade terakhir.

Lin (29) yang dikenal sebagai "Super Dan" sebelumnya kembali lagi ke turnamen dengan mendapat "wild card" yang kontroversial setelah setahun tidak bermain untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Kedua pemain itu memperlihatkan permainan yang cemerlang pada set pertama di depan penonton di stadion Tianhe di kota di China selatan, Guangzhou.

"Chong Wei dan saya melakukan pekerjaan yang bagus -- sayang dia tidak bisa bertahan sampai akhir," kata Lin setelah pertandingan.

"Dia mengalami kram ini di sana dan itu mengingatkan saya pada latihan saya -- saat anda mengalami hal itu, anda tidak dapat bergerak sama sekali. Dari saat itu kami bukan lawan lagi. Saya sungguh ingin membantu dan saya mendatanginya untuk menanyakan apakah dia baik-baik saja. Dia tidak ingin menyerah."

Kemenangan Lin itu membuat China hanya memenangi dua dari kemungkinan empat gelar, setelah sebelumnya menyapu semua gelar pada dua kejuaraan dunia sebelumnya dan di Olimpiade London.

"Seandainya saya kalah, kami hanya memenangi satu medali emas dan itu akan memalukan," kata Lin.


Penerjemah: Irwan Suhirwandi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013