Di tahun 2024 akan ada penambahan dua kota inflasi, sebagaimana tindak lanjut dari tahun dasar baru yang akan digunakan,....
Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menambahkan dua kota baru untuk mengukur tingkat inflasi/deflasi di Provinsi Aceh pada 2024 yakni Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah,  dan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang.

Dengan demikian secara total berjumlah lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK).

“Di tahun 2024 akan ada penambahan dua kota inflasi, sebagaimana tindak lanjut dari tahun dasar baru yang akan digunakan, yaitu Aceh Tamiang dan Aceh Tengah,” kata Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution di Banda Aceh, Selasa.

Baca juga: BPS: Inflasi Jateng di 2023 mencapai 2,89 persen

Selama ini, BPS mengukur tingkat inflasi/deflasi di Aceh berdasarkan tiga kota IHK, yakni Kota Banda Aceh, Meulaboh di Kabupaten Aceh Barat, dan Kota Lhokseumawe.

Ia menjelaskan penambahan kota IHK tersebut telah melewati proses panjang melalui survei biaya hidup (SHB) untuk mendapatkan perkembangan dinamika komoditas di provinsi paling barat Indonesia itu.

Penambahan dua kota sampel inflasi juga untuk menjawab perkembangan harga di daerah Tanah Rencong itu di masa sekarang, yang secara metodologi tidak tercover lagi hanya oleh tiga kabupaten/kota IHK.

"Perjalanan pendataan itu memang terjadi perubahan-perubahan pola konsumsi. Perubahan pola konsumsi itu tentunya menuntut ada perbaikan atau penyempurnaan dari timbangan," katanya.

Dalam mengukur tingkat inflasi/deflasi di Aceh, BPS melakukan pemantauan pada 11 kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar lainnya, kelompok transportasi.

Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya.

Kemudian juga BPS memantau kelompok pendidikan, kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

“Mudah-mudahan (penambahan dua kota IHK) ini bisa merepresentasikan bagaimana perkembangan harga di Aceh tentunya,” ujarnya.

Baca juga: BPS: Inflasi makanan, minuman, tembakau relatif tinggi tiap Desember

Di sisi lain, BPS mencatat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) di Aceh pada Desember 2023 sebesar 1,53 persen, dengan penyumbang paling dominan yaitu komoditas beras.



Ahmadriswan mengatakan inflasi terjadi karena ada kenaikan indeks harga konsumen (IHK) secara yoy gabungan dari tiga kota di Aceh, dari IHK sebesar 115,35 pada Desember 2022 menjadi 117,11 pada Desember 2023.

“Komoditas yang memberi andil dominan terhadap kenaikan harga (inflasi) year-on-year ialah beras sebesar 0,66 persen,” katanya.

BPS mengukur inflasi berdasarkan tiga kota IHK di Aceh. Pada Desember 2023 secara yoy, Kota Banda Aceh terjadi inflasi sebesar 1,53 persen, Meulaboh inflasi 1,42 persen, dan Lhokseumawe inflasi sebesar 1,56 persen.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024