Tasikmalaya (ANTARA News) - Sejumlah Penerangan Jalan Umum (PJU) menggunakan tenaga surya atau matahari di Jalan Raya Singaparna-Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mati pada malam hari.

"PJU di kawasan Salawu suka mati, beberapa PJU lainnya juga terkadang mati kemudian nyala lagi," kata salah seorang pengguna jalan, Firman (32) di Tasikmalaya, Sabtu.

Ia menuturkan beberapa PJU yang mati menggunakan energi listrik matahari itu mulai dari kawasan Mangunreja sampai Salawu perbatasan Kabupaten Tasikmalaya-Garut.

Selain minim penerangan, kata Firman, Jalan tersebut belum seluruhnya diberi garis putih sebagai rambu atau tanda pembatas badan jalan aspal.

"Harus selalu hati-hati kalau lewat jalan sana saat malam hari karena minimnya penerangan jalan," kata warga Garut yang bekerja di Kota Tasikmalaya.

Kepala Satuan Lalu Lintas, Polres Tasikmalaya, AKP Bonifacius mengimbau kepada pengguna jalan agar meningkatkan kewaspadaan saat melintasi Jalan Salawu yang masih membutuhkan alat untuk penerangan jalan.

Pihak Polres Tasikmalaya, kata Boni, berupaya memasang "mata kucing" untuk membantu pengguna jalan agar mengetahui keberadaan pohon atau tanah tebing kawasan jalan tersebut pada malam hari.

Ia menyebutkan ada lima ribu "mata kucing" warna merah dan kuning yang sudah terpasang sepanjang Jalan Tasikmalaya hingga perbatasan Garut.

"Karena memang disana itu gelap, maka kita pasang mata kucing di pohon, fungsinya kalau malam hari saat disorot lampu akan kelihatan," katanya.

Sementara itu, Jalan Raya Singaparna-Garut merupakan jalur alternatif ketika Jalan raya Tasikmalaya-Bandung di kawasan Gentong terjadi kemacetan.

Jalan tersebut menghubungkan KOta Tasikmalaya-Kabupaten Garut dan Bandung dengan kondisi jalan banyak tikungan, tanjakan dan turunan, serta terdapat jurang dan tebing yang curam.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013