Ada informasi berdasarkan kenyataan ada informasi berdasarkan imajinasi (hoaks) untuk itu perlu disaring,
Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan meminta masyarakat untuk selektif dalam mengkonsumsi informasi, karena saat ini arus informasi sangat cepat tanpa ada yang menyaring seperti dahulu.

"Di negeri yang sangat beragam ini, penting sekali bagi kita untuk selektif dalam melihat informasi," kata Anies di Jakarta, Rabu, ketika berdiskusi saat acara Safari Natal AMIN.

Anies mengatakan bahwa informasi yang ada saat ini sangat beragam, untuk itu perlu adanya seleksi dari diri sendiri, agar tidak mendapatkan informasi hoaks.

Menurutnya Indonesia menjadi negeri yang beragam, dengan suku, budayanya, agama berbeda-beda, untuk itu ketika ada informasi harus disaring terlebih dahulu jangan sampai dipercaya langsung, apalagi informasi dari media sosial.

Anies menuturkan bahwa sebelum adanya media sosial, informasi yang didapatkan telah tersaring oleh para editor, dan mereka berpedoman pada etika jurnalistik yang telah ditentukan.

"Kenapa ini saya sampaikan, kecepatan informasi itu tinggi sekali, kita tinggal di Jakarta. Misalkan terjadi sebuah peristiwa di Sulawesi yang melibatkan antar umat beragama, kabarnya akan cepat sekali sampai di Jakarta, dan ketika sampai disini kita yang tidak memiliki informasi lengkap bisa mengambil kesimpulan A, B, C, D dan bisa menjadi masalah," tuturnya.

Baca juga: Pergerakan Insan Cita For AMIN maksimalkan kampanye melalui digital
Baca juga: KPU ajak masyarakat manfaatkan masa kampanye kenali peserta pemilu


Anies menambahkan bahwa ketika hidup di negeri yang amat beragam dibutuhkan kedewasaan di level individu, karena informasi yang didapatkan tidak lagi tersaring, itu sebabnya di tempat yang beragam selalu punya risiko yang lebih tinggi atas peristiwa-peristiwa di sekitarnya.

"Kami menginformasikan bahwa di dalam masyarakat banyak informasi. Ada informasi berdasarkan kenyataan ada informasi berdasarkan imajinasi (hoaks) untuk itu perlu disaring," katanya.

Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Gerindra optimistis Prabowo-Gibran mampu mengurangi angka kemiskinan
Baca juga: Gatot Eddy jelaskan soal Atikoh tidak masuk struktur TPN

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023