Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Piring Terbang Indonesia (PPTI) berkomitmen meningkatkan partisipasi dalam kompetisi permainan piring terbang atau Ultimate Frisbee yang diselenggarakan di tingkat nasional maupun internasional pada tahun 2024.

"Keikutsertaan dalam turnamen ultimate kami tingkatkan untuk menambah exposure dan meningkatkan skill serta mentalitas para pemain ultimate Indonesia," kata Ketua PPTI Randi Tulus ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan sejumlah turnamen ultimate yang digelar dalam skala nasional itu seperti Ultimate Merdeka Challenge, Jakarta Hat Tournament.

Sedangkan skala internasional seperti Bali Nusantara Cup, Malaysia Ultimate Open, Manila Spirits Philippines, dan turnamen internasional lain yang diadakan ole World Flying Disc Federation (WFDF).

Randi menyebutkan sejumlah tim ultimate di Indonesia yang sering turut serta dalam kompetisi seperti Garudas, Jakarta Skyline, UB7, Love Handler, Nagarama.

Ia mengatakan, keterlibatan tim-tim dari Indonesia untuk berpartisipasi dalam turnamen-turnamen itu akan disesuaikan dengan situasi, namun untuk turnamen yang diadakan PPTI maka akan diikuti semua tim di Tanah Air.

"Saat berpartisipasi dalam turnamen kami targetkan dalam satu tim adalah pemain lokal semua. Kalau sebelumnya masih campuran warga lokal dan warga negara asing yang menetap di Indonesia," katanya.

Permainan ultimate mulai dimainkan sejak tahun 1996 di Jakarta oleh kalangan ekspatriat seperti dari perusahaan multinasional, kedutaan besar.

Saat ini, peminat permainan ini terus bertumbuh dengan jumlah anggota yang aktif maupun non-aktif tercatat di PPTI sebanyak 532 orang. Jumlah anggota terbanyak berada di Jakarta sekitar 52 persen, Bali 34 persen, sisanya tersebar di Surabaya, Bandung, Makassar, hingga Papua.

Ultimate Frisbee adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari tujuh orang menggunakan piring terbang frisbee.

Permainan yang populer di Amerika Serikat itu menggabungkan sejumlah unsur permainan dari American football, sepak bola dan bola basket, namun mengganti si kulit bundar dengan piringan frisbee.

Tim mencetak gol apabila salah satu pemainnya menangkap piringan melewati garis zona akhir daerah lawan.


Baca juga: PPTI prioritaskan pengenalan olahraga "piring terbang" ke sekolah
 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023