pemberian makanan tambahan akan dilakukan sebanyak 36 kali
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyalurkan makanan tambahan kepada 44 balita yang terindikasi stunting dan gizi buruk di Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin.

Pemberian makanan tambahan kepada balita bertujuan untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut melalui program bertajuk "Program Pengembangan Desa Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)".

"Di Kelurahan Kedaung Kali Angke  jumlah balita yang seharusnya mendapat penanganan karena terindikasi stunting dan gizi buruk itu sebanyak 105 orang namun berdasarkan kegiatan ini  hanya menemukan 44 balita," ucap Ketua Bidang III Penguatan Ketahanan Pangan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jakbar, Ewa Octriana Imron di Jakarta, Senin.

Adapun dari ke-44 balita tersebut, 22 balita terindikasi stunting dan 22 balita yang lain terindikasi gizi buruk.

Ewa menuturkan pemberian makanan tambahan akan dilakukan sebanyak 36 kali dengan rincian 18 kali pada November dan 18 kali pada Desember.

"Nah, pemantauannya dilakukan sebanyak empat yakni setiap sembilan kali sekali. Jadi mulai hari ini ditimbang dulu nih, balitanya ditimbang, berat badannya. Kemudian setelah diberikan makanan tambahan sembilan hari ditimbang lagi, jadi total ditimbang sebanyak empat kali," ujar Ewa.

Adapun dana yang disiapkan untuk melaksanakan program tersebut sebanyak Rp75 juta.

Secara terpisah, Ketua Subkelompok Kesehatan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jakbar, Endang Tri Rahayu menyebutkan, dari sudut pandang jumlah lokus stunting, Jakarta Barat mengalami penurunan.

"Kalau bicara tentang prevalensi stunting Jakarta Barat, lokusnya ya, tahun 2021 itu ada 11 lokus, tahun 2022 ada sembilan lokus, 2023 ada delapan lokus," ungkapnya.

Tahun ini pihaknya menargetkan penurunan angka stunting sebesar 0,6 persen.

"Tahun 2021 kan 17,6 persen, terus 2022 15,2 persen. Tahun 2023 masih nunggu, karena Agustus baru melakukan survei. Kita tunggu, mudah-mudahan harapan saya sih 14,6 ya. Jadi turun 0,6 persen," lanjut dia.

Dengan cara demikian, lanjut dia, target angka stunting sebesar 14 persen pada 2024 optimis bisa tercapai.

"Tetap kita upayakan bersama," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Jaktim gandeng tokoh agama untuk bersinergi turunkan stunting
Baca juga: Jakbar beri kudapan bagi 200 balita guna antisipasi tengkes
Baca juga: DPRD dan Pemprov DKI tambah anggaran untuk kemiskinan Rp13,36 miliar


Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023