Hal itu disampaikan dalam rangka menyambut Hari Diabetes Sedunia yang diperingati setiap tanggal 14 November.
"Diabetes salah satu penyakit yang harus diwaspadai sejak dini agar upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional dari sisi kesehatan dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang direncanakan," kata Rerie, sapaan karibnya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Lestari menilai peningkatan pesat jumlah kasus diabetes pada anak harus menjadi perhatian bersama para pemangku kepentingan di tingkat pusat maupun daerah. Di mana berdasarkan catatan Changing Diabetes in Children (CDiC), angka prevalensi diabetes tipe 1 pada anak dan remaja di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 0,028/100.000, lalu naik menjadi 2/100.000 pada tahun 2023.
Baca juga: IDAI: Deteksi dini kunci cegah kematian anak akibat penyakit diabetes
Baca juga: Pemerintah siapkan strategi cegah diabetes pada anak
“Sejumlah langkah dan program yang terukur harus segera dilakukan untuk menekan laju peningkatan angka prevalensi diabetes terhadap anak dan remaja,” ujarnya.
Dia menyebut sosialisasi pola makan yang sehat dengan gizi seimbang harus segera dimasifkan kepada masyarakat sehingga pemahaman terkait pencegahan diabetes sejak dini bisa segera meluas hingga lingkup tiap keluarga.
“Bila pemahaman pola hidup sehat dengan gizi seimbang sudah meluas di masyarakat diharapkan mampu diwujudkan gerakan pencegahan diabetes pada usia dini di Tanah Air,” ucap dia.
Selain itu, tambah dia, dukungan semua pihak sangat dibutuhkan pula untuk merealisasikan gerakan tersebut guna mewujudkan pembangunan generasi penerus bangsa yang lebih sehat dan berdaya saing di masa depan.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
