Tindakan PLN yang melakukan pemadaman listrik ... tentunya tidak adil, karena jika pelanggan terlambat membayar tagihan listrik hanya dalam waktu dua hari, langsung diputus aliran listrik."
Tanjungpinang (ANTARA News) - PT PLN Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, siap mengganti rugi barang elektronik milik warga yang rusak akibat pemadaman listrik.

Kesepakatan itu dituangkan dalam surat pernyataan yang dibuat pengunjuk rasa dan ditandatangani oleh Asisten Manager Pembangkitan PT PLN Tanjungpinang Endi Novian, Senin.

"Kami meminta PLN bertanggung jawab atas kerusakan barang elektronik milik warga yang disebabkan pemadaman listrik," kata salah seorang pengunjuk rasa, Aji, yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim raja Ali Haji Tanjungpinang.

Ratusan mahasiswa dan warga yang berunjuk rasa di halaman Kantor PLN Tanjungpinang juga meminta PLN Tanjungpinang untuk mengganti general manager jika tidak mampu menerangi Tanjungpinang selama 24 jam.

Ia mengatakan, jika aspirasi itu diabaikan, maka mahasiswa dan warga akan menduduki Kantor PLN Tanjungpinang.

"Tindakan PLN yang melakukan pemadaman listrik selama tiga sampai enam jam secara bergiliran setiap hari itu merugikan masyarakat. Tindakan itu tentunya tidak adil, karena jika pelanggan terlambat membayar tagihan listrik hanya dalam waktu dua hari, langsung diputus aliran listrik," kata Sued, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Raja Ali Haji yang ikut dalam aksi tersebut.

Massa membubarkan diri setelah PLN menyetujui untuk tidak melakukan pemadaman listrik, mengganti barang elektronik yang rusak akibat pemadaman listrik dan mengganti general manajer jika tidak mampu menghidupkan listrik selama 24 jam.

Selain menandatangani, pejabat PLN itu juga membubuhkan cap PLN di surat pernyataan tersebut. Surat pernyataan itu kemudian digandakan dan disebarluaskan kepada masyarakat.

"Kami tidak ingin mendengar janji-janji manis pihak PLN. Kami juga tidak ingin mendengar alasan teknis pemadaman listrik, dan yang ingin kami dengar listrik hidup selama 24 jam," ujar Sued.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang dikoordinasikan kader PDIP Tanjungpinang Andi Cori Fatahudin dan Basyaruddin Idris itu sempat melempar Kantor PLN Tanjungpinang dengan telur.

Selain itu massa juga merusak papan nama yang bertuliskan PLN Tanjungpinang.  (NP/E005)

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013