Jakarta (ANTARA) - Hampir 100 perusahaan produsen mesin dan elektronik serta produsen pulp dan kertas, yang mayoritas berasal dari China, berpartisipasi dalam ajang Indonesia Industrial Machinery Expo (IIME) & Paper Chain Indonesia 2023 yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, selama tiga hari mulai Kamis (2/11).

Produsen mesin dan elektronik yang berpartisipasi dalam pameran tersebut meliputi produsen alat penyimpanan energi listrik dan fotovoltaik, mesin pertanian, peralatan rumah tangga, mesin pengolahan air, hingga komponen otomotif. Sementara itu, produsen pulp dan kertas mencakup produsen mesin dan alat teknologi industri kertas, bahan kimia, serta bahan pelengkap kertas.

Saat upacara pembukaan pameran tersebut, Sekretaris Jenderal Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Produk Mesin dan Elektronik Gou Kuilong mengatakan, produk mesin dan elektronik menjadi komoditas utama yang dijual China di Indonesia, dan sebaliknya, Indonesia merupakan salah satu pemasok utama produk pulp dan kertas bagi China.

Sementara Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian RI Merrijantij Punguan Pintaria mengatakan, pameran selama tiga hari ke depan tersebut membawa peluang bagi para pelaku usaha industri pulp dan kertas domestik untuk bertukar pengetahuan dengan perusahaan-perusahaan China, terutama terkait isu transisi menuju teknologi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Merrijantij menyebut industri pulp dan kertas memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia dan mempunyai nilai ekspor yang mencapai miliaran dolar AS per tahun. Meski demikian, sebagian besar pabrik-pabrik kertas itu masih menggunakan teknologi lama, sehingga memerlukan revitalisasi mesin.

"Melalui pameran ini, diharapkan dapat dilakukan identifikasi teknologi terkini mana saja yang dapat mendukung industri pulp dan kertas yang lebih ramah lingkungan dan lebih maju," ujarnya.

Asosiasi Industri Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) berharap pameran tersebut dapat membuka jalan bagi perusahaan dalam negeri untuk memperluas pasar baik di dalam maupun ke luar negeri, terutama ke China yang memiliki potensi besar. Nilai ekspor produk pulp dan kertas Indonesia pada tahun lalu meningkat 15 persen menjadi 8,6 miliar dolar AS.

Selain itu, pameran ini juga menjadi media pembelajaran bagi Indonesia terhadap industri pulp dan kertas China yang telah berkembang pesat menjadi salah satu produsen terbesar dunia berkat dukungan kuat pemerintah China sehingga industri tersebut terus berinovasi menuju teknologi yang ramah lingkungan dan hemat energi.

"Kami ingin ada transfer pengetahuan dan teknologi dari China, demikian juga bahan-bahan kimia ramah lingkungan yang dipakai industri pulp dan kertas di China," kata Ketua APKI Liana Bratasida.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023