Sorong (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap penanganan stunting yang telah dilakukan tim percepatan di kabupaten dan kota sebagai bagian dari penguatan untuk meningkatkan penanganan stunting di wilayah itu.
 
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad di Sorong, Rabu, menjelaskan monitoring dan evaluasi ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat sekaligus mempertegas penanganan stunting oleh tim yang telah dibentuk sehingga gerakan penanganan itu lebih optimal ke depan.

"Kita harus melihat pergerakan penanganan stunting itu sudah sampai di mana, supaya ada intervensi strategis untuk memperkuat penanganan ke depan," kata Muhammad Musa'ad.

Baca juga: Dinas Kesehatan Papua Barat Daya alokasikan Rp20 miliar atasi stunting
 
Menurut dia, prevalensi stunting di Provinsi Papua Barat Daya per 31 Oktober 2023 sebesar 18,8 persen.
 
"Hal itu harus menjadi motivasi dan dorongan untuk terus berjuang menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional sebesar 14 persen pada 2024," katanya.
 
Ia menyebutkan penyumbang terbesar terhadap tingginya angka stunting di Papua Barat Daya adalah Kota Sorong. Oleh karena itu, fokus dan lokus penanganan stunting diarahkan ke Kota Sorong.

Baca juga: BKKBN: Evaluasi intervensi stunting di Papua Barat-Papua Barat Daya
 
Menurut dia, kebersihan lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu indikator yang ikut memberikan kontribusi terhadap stunting.
 
"Seperti daerah kumuh yang ada di Kota Sorong akan menjadi titik fokus perhatian pemerintah ke depan," kata Muhammad Musa'ad.
 
Selain itu, dia juga meminta seluruh kepala daerah yang ada di enam kabupaten dan kota untuk.melirik sisi lain di setiap daerah yang menjadi indikator atau pemicu stunting.

Baca juga: Universitas Nanibili Nusantara bantu Pemda Sorong tangani stunting
 
"Ini diperlukan kerja ekstra dari setiap kepala daerah, lakukan gerakan ekstra supaya tahu akar persoalan kemudian diikuti dengan program strategis, sehingga kita dapat mencapai target pada 2024 mendatang," kata Musa'ad.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023