Jenewa (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat mengatakan "sangat khawatir" oleh situasi hak asasi manusia yang memburuk cepat di Tepi Barat yang diduduki, di mana puluhan orang tewas dan meningkatnya kasus kekerasan oleh pemukim Israel.

Selain itu, PBB juga mengemukakan tentang penangkapan sewenang-wenang terhadap warga Palestina.

"Sejak 7 Oktober, kantor kami menerima laporan bahwa 69 warga Palestina, termasuk setidaknya 15 anak dan satu wanita, tewas oleh pasukan keamanan Israel di Tepi Barat yang diduduki. Kemarin, 14 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar akibat serangan drone," ungkap juru bicara Kantor HAM PBB Ravina Shamdasani dalam konferensi pers di Jenewa.

Shamdasani menekankan bahwa kekerasan yang dilakukan pemukim Israel "juga lebih meningkat", sehingga mengakibatkan enam warga Palestina tewas oleh pemukim Israel, dan beberapa keluarga Palestina dipaksa meninggalkan tanah mereka.

Jumlah penangkapan sewenang-wenang terhadap warga Palestina Tepi Barat dan Arab Israel di Israel, termasuk aktivis Palestina dan pekerja yang sebelumnya bekerja di Israel, telah meningkat, bersamaan dengan laporan penganiayaan dan kurangnya proses hukum, lanjut dia.

Shamdasani mendesak agar hal ini harus dapat segera dihentikan.

Dia menekankan bahwa selama dua pekan terakhir -sejak Israel memulai pembalasan atas serangan lintas batas dari Gaza oleh Hamas pada 7 Oktober- "banyak warga Palestina di Tepi Barat tidak mendapatkan kebebasan untuk bepergian, termasuk dilarang menuju rumah sakit untuk menerima perawatan yang menyelamatkan jiwa."
Baca juga: Israel larang warga Palestina masuk Masjid Al Aqsa dalam dua Jumat

“Pembatasan terhadap kebebasan untuk bepergian harus seperlunya dan proporsional untuk mencapai tujuan yang sah,” tambahnya.

Konflik di Gaza, yang dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober, terjadi ketika Hamas memulai Operasi Badai Al Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui jalur darat, laut, dan udara.

Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi dengan menyasar Hamas di Jalur Gaza, serta meningkatkan penggerebekan dan penangkapan di Tepi Barat yang diduduki.

Sejak 7 Oktober, sekitar 870 warga Palestina ditahan tentara Israel di Tepi Barat, menurut Amani Sarahneh, juru bicara Masyarakat Tahanan Palestina.

Setidaknya 3.785 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza, sementara angkanya mencapai lebih dari 1.400 orang di Israel.

Baca juga: Presiden Palestina tegaskan tolak pembunuhan warga sipil kedua pihak
Baca juga: Melihat lagi akar historis konflik Palestina-Israel

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023