Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar Ardy Ganggas mengatakan kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Regional Sarbagita (TPA Suwung) di Kota Denpasar, Bali, terus meluas hingga menghanguskan hampir separuh dari luasan TPA tersebut.

"Kebakaran semakin meluas, berdasarkan pemantauan udara sore tadi, sekitar seperempat luas lahan TPA terbakar, tetapi kini hampir separuh yang terbakar. Dari lahan TPA seluas 32 hektare, hampir separuhnya terbakar," kata Ardy Ganggas dikonfirmasi di Denpasar, Kamis malam.

Baca juga: Polisi sebut TPA Suwung Denpasar terbakar karena metana sampah

Ia menambahkan, beberapa alat berat juga sedang digunakan untuk memotong arus api dengan mengeruk lumpur-lumpur dan mengantisipasi perluasan api ke permukiman penduduk akibat kebakaran yang terjadi sejak Kamis (12/10) siang itu.

"Alat berat digunakan untuk melakukan blokir dengan lumpur berair untuk menutup pergerakan api," ujarnya.

Upaya pemadaman, kata Ardy, masih terus berlangsung. Tim pemadam kebakaran BPBD Kota Denpasar juga digantikan dengan regu malam untuk melakukan pemadaman.

Baca juga: Legislator Bali minta pemerintah evaluasi TPA Suwung

"Mobil damkar (pemadam kebakaran) dari Kota Denpasar ada tujuh unit dan masih terus melakukan pemadaman. Selain itum juga dibantu dua damkar dari Kabupaten Badung dan satu damkar dari Kabupaten Gianyar," ucapnya.

Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin bersama Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Made Teja berada di lokasi kebakaran TPA Suwung untuk memimpin operasi pemadaman dan mengarahkan personel dalam proses pemadaman.

Selain menerjunkan 10 damkar, untuk langkah antisipasi, juga disiagakan dua unit mobil ambulans dari BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kota Denpasar.

Baca juga: Revitalisasi TPA Suwung perpanjang layanan hingga 2024

Selain itu, juga diterjunkan satu unit wheel loader dan empat ekskavator untuk membuka jalan dan akses mendekati titik-titik api agar mobil pemadam kebakaran lebih mudah bergerak menyemprotkan air.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023