Pengecekan seperti operasi pasar ini sangat penting dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk menjaga harga tetap stabil
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI August Hamonangan mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menstabilkan harga pangan di Jakarta dalam rangka memenuhi kebutuhan warga terhadap produk pangan terjangkau dan berkualitas.
 
"Harga sejumlah bahan pangan pokok di wilayah DKI Jakarta terpantau naik beberapa hari ini mulai dari beras, daging, hingga gula dan garam dapur," kata August kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
 
Dia merinci harga daging sapi has (paha belakang) tertinggi di wilayah Jakarta hari ini mencapai Rp170.00 per kilogram di Pasar Petojo Ilir. Sedangkan harga terendah sudah di Rp130.000 per kilogram di Pasar Mampang Prapatan.
 
Harga gula pasir tertinggi di Jakarta mencapai Rp17.000 per kilogram di Pasar Glodok dan terendah Rp14.000 per kilogram Pasar Pos Pengumben.
 
Kenaikan harga tersebut dikhawatirkan membuat warga kehilangan daya beli terhadap produk pangan, maka dari itu dia mendesak pemerintah segera melakukan operasi pasar.
 
"Pengecekan seperti operasi pasar ini sangat penting dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk menjaga harga tetap stabil dan memastikan stok pangan di lapangan aman," ujarnya.
 
Dia menilai seharusnya sebelum harga melonjak Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) sudah mengantisipasi adanya potensi lonjakan harga pangan.
 
Salah satu antisipasinya yakni secara aktif menyosialisasikan harga dan stok pangan melalui media sosial pada warga DKI agar penjual maupun pembeli mengetahui harga pasaran yang terbentuk.
 
Dengan harapan, penjual tidak berspekulasi untuk menaikkan harga jual karena keterbatasan informasi (assymetric information) akan stok maupun harga pasaran komoditas.
 
"Begitu juga kepada pembeli, dengan informasi harga yang akurat, mereka menentukan sikap untuk membeli sekarang atau menunda, dan penundaan tersebut akan menstabilkan kembali harga pasar karena turunnya permintaan (demand)," terangnya.
 
Selain itu, dia juga menyarankan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta harus fokus pada penanaman tanaman produktif serta meningkatkan manajemen dan penataan distribusi komoditi penting seperti daging sapi, ayam, telur.
 
Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta Pemerintah Provinsi DKI mengantisipasi kenaikan harga cabai dan ayam yang cenderung naik dalam beberapa hari terakhir.
 
"Beberapa komoditas mengalami kenaikan. Jadi kami meminta pemerintah untuk mengantisipasi beberapa hal yang berpotensi mendorong kenaikan pangan tersebut," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Syahrul Reza Saputra kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
 
Reza menuturkan gejala tren kenaikan harga pangan berpotensi terus naik di minggu ini pada beberapa komoditas seperti cabai merah keriting naik 500 rupiah menjadi Rp46.000, cabai rawit merah naik seribu jadi Rp 46.500, cabai merah besar atau tw Rp54.000, bawang putih naik dari Rp40.000 ke Rp49.000 yang naik sebanyak Rp9 ribu per kilogram (kg).
 
"Ayam juga ada kenaikan (jadi) Rp40 ribu, telor juga mengalami kenaikan walaupun cuma Rp200," katanya.
Baca juga: KPKP Jaksel periksa 1.244 sampel pangan layak konsumsi
Baca juga: KPKP Jaksel: Pertanian perkotaan solusi ketahanan pangan saat kemarau
Baca juga: IKAPPI minta DKI antisipasi kenaikan harga cabai dan ayam

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023