Pasti ada tindakan tegas. Saya sudah koordinasi juga dengan Kapolda, dengan Pangdam III untuk anggotanya turut mengawasi, bergerak bersama dengan BPBD
Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menyatakan terus melakukan pengawasan dan akan melakukan tindakan tegas pada para oknum penyebab kebakaran lahan maupun hutan atau karhutla.

Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan pada masa kekeringan ini kebakaran lahan terjadi di sejumlah daerah, karenanya pihak Pemprov Jabar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan pengawasan dan juga mitigasi agar tidak ada lagi wilayah terbakar akibat kelalaian oknum masyarakat.

"Kita pantau semua dan memang ada imbauan supaya jangan merokok di lahan, khususnya yang kering. Intinya kekeringan kita sudah pantau termasuk lahan yang jauh. Tapi sampai saat ini terkendali," ucap Bey di Bandung, Rabu.

Baca juga: Bey Machmudin harap Jabar-Banten tingkatkan kerja sama atasi kemarau

Sementara terkait pelaku yang memicu kebakaran, Bey memastikan akan melakukan tindakan tegas bila terbukti lalai maupun dengan sengaja melakukan pembakaran terhadap lahan apapun di daerahnya masing-masing.

"Pasti ada tindakan tegas. Saya sudah koordinasi juga dengan Kapolda, dengan Pangdam III untuk anggotanya turut mengawasi, bergerak bersama dengan BPBD," ucap Bey.

Terkait dengan lebih dari separuh masyarakat Jawa Barat mengalami krisis air yang merupakan dampak dari kekeringan di musim kemarau tahun 2023 ini, Bey mengatakan pihaknya melalui BPBD telah menyalurkan 11 juta liter air untuk meringankan beban masyarakat atas kebutuhan air bersih.

Baca juga: BPBD Jabar: Tiga kabupaten di Jabar berstatus darurat kekeringan 

"Sudah 11 juta liter lebih untuk pengiriman air bersih ke beberapa daerah," ujar Bey.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau di Indonesia pada tahun 2023 ini kemungkinan akan terjadi hingga akhir Oktober.

Baca juga: BMKG prediksi kemarau kering berakhir di akhir Oktober
Baca juga: Kepala BMKG: Transisi musim hujan baru dimulai November

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023