Jakarta (ANTARA/JACX) - Beredar sebuah video pendek yang memperlihatkan penemuan bayi di antara puing-puing tanah dan dibagikan berulang kali di Twitter sejak 9 September 2023.

Rekaman selama 12 detik itu awalnya menampilkan seorang pria dengan kaos putih. Tak lama berselang, pria tersebut menggali gumpalan tanah dan mengangkat tubuh seorang bayi yang masih terpasang dengan plasenta.

Bayi tersebut diklaim sebagai korban yang selamat dari gempa Maroko dengan kekuatan 6,8 skala Richter pada awal September 2023.

Penonton cuplikan gambar tersebut jumlahnya terpantau tinggi hingga 4 Oktober 2023, dari seribuan sampai yang terbanyak mancakup 300 ribu penyiaran.
 
"Di sini, bayi yang baru lahir digali dari puing-puing setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter menghancurkan Maroko. Doakan anak ini," demikian isi narasi yang disematkan dalam video tersebut.

Lantas, benarkah video itu menunjukkan bayi selamat dari runtuhan Gempa Maroko?
 
Tangkapan layar video berisi hoaks yang diklaim menampilkan bayi selamat dari runtuhan Gempa Maroko (Twitter)


Penjelasan:
Gempa di Maroko yang terjadi pada 8 September 2023, memakan hingga lebih dari 2.800 korban tewas. Adapula, 2.562 orang lainnnya yang dilaporkan terluka.

Kendati demikian, bayi dalam video yang diunggah di Twitter itu sama sekali tidak masuk dalam kelompok korban gempa Maroko.

Melansir AFP, video penemuan bayi tersebut merupakan kejadian yang berlangsung di India.

Bayi baru lahir ini disebut dikubur oleh pasangan petani di Kanpur Dehat, India. 

Polisi setempat menyatakan bahwa video tersebut direkam di Purandar dan bayi itu telah diadopsi pasangan yang menyelamatkannya.

Klaim: Video bayi selamat dari runtuhan Gempa Maroko
Rating: Hoaks

Baca juga: Upaya penyelamatan terus berlanjut di Maroko pascagempa

Baca juga: Baznas Tangerang galang dana bantu korban gempa Maroko

Baca juga: Kemlu: Hingga kini tidak ada WNI korban banjir Libya atau gempa Maroko


 

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2023