Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Timur menyebutkan pisau yang berada di lokasi kejadian ditemukan
jenazah anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16) di Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma
bukan jenis pisau komando.

"Pisaunya bukan pisau komando, tapi pisau dapur, pisau biasa. Gagangnya meleleh, jadi sudah tidak ada pegangan," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata di Mapolres Metro Jakarta Timur, Rabu.

Terkait kepemilikan pisau itu, pihaknya masih melakukan pendalaman. Dia juga meminta penyidik mempercepat proses penyelidikan terkait pisau tersebut.

"Masih didalami, jadi kemarin baru diambil. Saya juga minta ini dipercepat. Insya Allah para penyidik dari labfor juga mereka berupaya keras untuk menuntaskan pekerjaannya," kata Leo, sapaan Leonardus.

Baca juga: Polisi cek 18 CCTV ungkap kematian anak Pamen TNI AU

Dia menambahkan, saat penyidik melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Pos Spion masih tercium bau bensin. "Ada (bau bensin) di lokasi kejadian saat olah TKP," kata Leo.

Pimpinan Rumah Sakit Bhayangkara Raden Sukanto (RS Polri) Kramat Jati menyebutkan ada luka sayatan atau luka bacok di bagian dada jenazah anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16).

"Ada luka seperti sayatan atau bacokan di di bagian dada," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Raden Sukanto (RS Polri) Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa (26/9).

Jasad CHR ditemukan di Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Minggu (24/9) malam. Ketika ditemukan, jasad itu dalam kondisi terbakar.

Baca juga: Anak Pamen TNI ditemukan tewas di Lanud Halim Perdanakusuma 

Berdasarkan hasil autopsi, kata dia, luka bakar yang dialami CHR hampir di sekujur tubuh atau mencapai 91 persen.

"Luka bakar 91 persen, hampir sekujur tubuhnya terbakar. Hanya 9 persen yang tidak terbakar," katanya.

Namun demikian, dugaan kematian korban CHR bukan hanya karena terbakar melainkan kehabisan darah.

"Korban kehabisan darah, jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut, jadi mengenai hati," kata Hariyanto.
Baca juga: Polisi temukan pisau di lokasi penemuan jenazah anak Pamen TNI AU

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023