Mau akses pembiayaan, tapi dari sisi kelayakan usahanya belum memenuhi, itu juga menjadi suatu kendala ketika akan diberikan KUR
Kupang (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat jumlah penerima fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai dengan Agustus 2023 telah mencapai 40.995 debitur.

"Total penyaluran KUR sampai dengan Agustus 2023 adalah Rp1,77 triliun untuk 40.995 debitur," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo dalam kegiatan Rilis Kinerja APBN Regional NTT Realisasi 31 Agustus 2023 di Kupang, Senin.

Hal itu ia sampaikan berkaitan dengan perkembangan penyaluran KUR di Provinsi NTT. Dari data yang ada, tercatat adanya penambahan 7.101 debitur pada bulan Agustus 2023 dari jumlah debitur KUR bulan Juli 2023 sebanyak 33.894 debitur.

Catur menyampaikan penyaluran KUR terbesar masih melalui BRI dengan total Rp1,42 triliun untuk 34.601 debitur. Dari sisi sektor, katanya penyaluran terbesar KUR di NTT berada pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan total penyaluran Rp1.004,65 miliar untuk 20.093 debitur.

Ia menjelaskan realisasi KUR ini menempatkan Provinsi NTT berada posisi ke 23 dari 34 provinsi secara nasional. Diakuinya penyaluran KUR pada tahun 2023 itu menunjukkan perlambatan dibandingkan periode dua tahun terakhir.

Hal itu disebabkan adanya tren menurun baik dari jumlah debitur maupun total penyaluran yang disebabkan perubahan ketentuan besaran bunga pinjaman KUR yang berdampak pada keterlambatan penyaluran oleh bank karena memerlukan penyesuaian ketentuan.

Selanjutnya dari sisi pelaku usaha sendiri, katanya masih ada kurangnya kelayakan usaha sehingga belum bisa mengakses syarat-syarat dari pembiayaan KUR.

"Mau akses pembiayaan, tapi dari sisi kelayakan usahanya belum memenuhi, itu juga menjadi suatu kendala ketika akan diberikan KUR," ucapnya.

Untuk meningkatkan penyaluran KUR di NTT, pihaknya terus mendorong perbankan agar adanya peningkatan penyaluran pada sektor produktif potensial di NTT. Dengan demikian, manfaat dari KUR itu bisa berdampak lebih signifikan bagi ekonomi daerah sehingga bisa bertumbuh lebih cepat.

"Kalau kita ingin agar lebih kuat, lebih baik itu (KUR) ada di sektor-sektor yang sifatnya produksi, entah itu pertanian atau sektor yang menghasilkan barang untuk dijual ke masyarakat luas," katanya menandaskan.

Baca juga: Kemenkeu catat penerima KUR di NTT 2023 capai 20.789 debitur
Baca juga: UMKM dan dukungan pembiayaan BRI di Labuan Bajo

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023