Saya menilai penerapan MRT di Jakarta sangat tepat, karena perpindahan penduduk secara massal untuk memanfaatkan transportasi umum perlu segera ditangani,"
Singapura (ANTARA News) - Otoritas Pembangunan Kembali Perkotaan Singapura (URA) menilai kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), untuk menerapkan sistem Mass Rapid Transit (MRT) sangat tepat dan mendesak guna mengurai kemacetan lalu lintas, kata Direktur Senior URB, Seow Kah Ping.

"Saya menilai penerapan MRT di Jakarta sangat tepat, karena perpindahan penduduk secara massal untuk memanfaatkan transportasi umum perlu segera ditangani," ujar Seow, yang membawahi bidang profesional perencanaan pembangunan keunggulan perkotaan di Urban Redevelopment Authority (URA) Singapura, kepada wartawan Indonesia di tempat kerjanya, Kamis.

Ia menilai, populasi penduduk Jakarta yang tidak seimbang saat jam kerja dan selepas jam kerja mencapai jutaan jiwa memerlukan sarana transportasi umum harus memadai, dan sistem pendukung terintegrasi.

"Jakarta setahu saya sangat dipenuhi kendaraan pribadi, terutama sepeda motor saat kemacetan menjelang kerja atau selepas kerja. Ini sangat tidak efisien, sehingga MRT termasuk alternatif yang tepat," katanya kepada enam wartawan Indonesia yang diundang Singapore International Foundation (SIF).

Selain itu, Seow mengemukakan, sistem pola induk (master plan) perencanaan satu kota idealnya dibuat setiap sepuluh tahun yang dievaluasi penerapnnya setiap lima tahun, bahkan untuk tata ruangnya perlu evaluasi per enam bulan.

"Master plan harus terus dievaluasi, terutama menyangkut populasi penduduk dan pemanfaatan lahan yang digunakan untuk sejumlah kawasan, mulai dari perkantoran, bisnis, perumahan, fasilitas umum, dan jangan melupakan konsep berwawasan lingkungan," ujarnya.

Dalam pola induk pembangunan perkotaan itulah, menurut dia, MRT berperan penting bagi masyarakat karena perpindahan penduduk yang bekerja dapat berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna, serta hasil pekerjaan mereka dapat lebih bermutu.

"Ada hal lain yang harus diperhitungkan, yakni master plan Jakarta juga diimbangi oleh kota-kota lainnya di Indonesia, sehingga jangan sampai hanya Jakarta yang bagus, sehingga mengakibatkan semua orang bertumpuk di sana," demikian
Seow Kah Ping.

Pewarta: Priyambodo RH
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013