Tanah Abang juga bertahun tahun, tidak dapat air bersih
Jakarta (ANTARA) - Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak kepada PAM Jaya untuk menyiapkan pipanisasi air bersih di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat sebagai antisipasi krisis sepanjang musim kemarau.

"Tanah Abang juga bertahun tahun, tidak dapat air bersih, makin banyak 'stunting' di kecamatan itu," kata Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina di Bogor, Jumat.

Selain itu, dia juga menemukan langkanya ketersediaan air bersih di kawasan Pegangsaan, Jakarta Pusat yang juga sudah hampir puluhan tahun.

Dia berharap nantinya kawasan yang dipasang air bersih ini bisa menjadi contoh untuk beberapa wilayah lainnya.

"Contoh di Pegangsaan, rupanya sudah ada hampir 25 tahun tidak dapat air. Nanti, saya kasih laporannya," katanya. 

Baca juga: PAM Jaya tuntaskan pembangunan empat reservoir komunal

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PAM Jaya karena telah memberi akses air bersih kepada enam rukun warga (RW) Kebon Kosong, Jakarta Pusat setelah 40 tahun penantian.

Sementara, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menanggapi, akan secepatnya meninjau lokasi untuk pemasangan pipa air bersih.

"Nanti kita buat rekayasa airnya lagi. Kemudian pipanisasi, reservoir kita bangun. Jadi, pipanisasi akan kita percepat," kata Arief.

Arief menerangkan bentuk layanan air bersih yang akan dilakukan adalah berupa bak penampungan air berskala besar atau yang disebut reservoir komunal.

"Sementara reservoir komunal. Kalau bisa bersamaan, kita bisa lakukan bersamaan (di dua tempat)," ujar Arief.

Baca juga: SDA imbau warga Jaksel dan Jaktim buat resapan cegah penurunan tanah

Lebih lanjut, Arief akan memastikan lebih lanjut dengan pihak legislator tentang titik yang terdapat kekurangan air tersebut agar nantinya bisa dipetakan.

"Nanti coba kita petakan. Kalau itu kita bisa rekayasa, kita bisa lakukan rekayasa. Sekarang, daerah mana saja yang krisis air," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melaporkan bahwa wilayah Indonesia akan mengalami krisis air bersih pada 2045 karena perubahan iklim yang tidak terkendali serta tingginya kebutuhan air yang tidak diimbangi dengan upaya penyediaan suplai air secara berkelanjutan.

Hal tersebut berdasarkan data BPS yakni ketersediaan air per kapita per tahun di Indonesia pada 2035 hanya menyisakan 181 ribu meter kubik.

Baca juga: Menteri PUPR: Skema KPBU kunci utama wujudkan air bersih Jakarta 2030

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023