Semarang (ANTARA) - Kapal Rumah Sakit Terapung Laksamana Malahayati melanjutkan perjalanan untuk melakukan pelayanan kesehatan gratis ke Rembang, Jawa Tengah, setelah selama tiga hari bersandar di Pelabuhan Kendal.

Selama bersandar di Pelabuhan Kendal, Jawa Tengah, kru kapal Rumah Sakit (RS) Terapung Laksamana Malahayati memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat.

Pelepasan keberangkatan kapal RS Terapung Laksamana Malahayati menuju Rembang tersebut dilakukan oleh Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Pelabuhan Kendal, Sabtu.

"Tiga hari yang lalu kan merapat ke Kendal, saya juga hadir pada saat itu. Banyak warga yang juga hadir untuk berobat di kapal ini," kata Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Baca juga: Menhub: Kapal RS Malahayati simbol hadirnya negara di wilayah maritim

Ia mengapresiasi pelayanan kesehatan yang telah diberikan seluruh kru kapal RS Terapung Laksamana Malahayati kepada masyarakat Kabupaten Kendal dan Kota Semarang selama berlabuh di Pelabuhan Kendal sejak Selasa (5/9) lalu.

"Saya memberikan apresiasi kepada nakhoda, tenaga medis, dan kru kapal sebanyak 23 orang. Terima kasih juga kepada DPP PDI Perjuangan dan Ibu Megawati Soekarnoputri yang sudah meresmikan kapal ini. Terima kasih sudah dibantu (layanan kesehatan gratis)," katanya.

Selain memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat, kapal RS Terapung Laksamana Malahayati yang diresmikan Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada 10 Juni 2023 itu juga memberikan bantuan sembako kepada pasien.

"Saat ini (kapal) akan berlayar lagi ke Rembang. Pesan saya, ya, hati-hati di jalan karena ternyata menuju Pati-Rembang memakan waktu kurang lebih 20 jam," kata Ita.

Baca juga: BKKBN: Kapal Laksamana Malahayati perluas layanan KB daerah terpencil

Sejak diresmikan, kapal RS Terapung Laksamana Malahayati yang memiliki lebar sembilan meter dan panjang sekitar 30 meter tersebut telah berlabuh di daerah Aceh, Tegal, dan Kendal.

Selama berlabuh di Kendal, RS Terapung Laksamana Malahayati melayani 600 pasien dari Kabupaten Kendal dan Kota Semarang yang mengalami berbagai keluhan kesehatan.

Ita menjelaskan bahwa kapal RS Terapung Laksamana Malahayati memang didesain tidak terlalu besar, namun memiliki fasilitas lengkap seperti ruang operasi, perawatan, dan pengobatan, agar dapat lebih fleksibel saat berlayar menjangkau daerah-daerah perairan terpencil.

Adapun penamaan kapal tersebut terinspirasi dari pahlawan perempuan nasional Indonesia Keumalahayati, yang juga menjadi panglima armada laut perempuan pertama di dunia dari Kesultanan Aceh Darussalam pada abad ke-16.

Baca juga: Menteri Kesehatan luncurkan peraturan tentang rumah sakit kapal

"Nama Laksamana Malahayati dipilih oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, yang diambil dari nama pahlawan perempuan dari Aceh sebagai bentuk apresiasi atas perjuangannya dalam melawan penjajah," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023