Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berinisiatif mempertemukan nasabah perseroan dengan nasabah anggota China - ASEAN Interbank Association (CAIBA), sebagai upaya mendorong kolaborasi dan meningkatkan masuknya investasi asing ke Indonesia.

CAIBA dibentuk oleh China Development Bank (CDB) dengan bank-bank di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2010, dengan tujuan mempererat kerja sama antarbank, yang terdiri dari satu bank perwakilan dari setiap negara ASEAN.

“Tiga puluh perusahaan ini terlibat pada 27 one-on-one meeting untuk membicarakan potensi investasi di Indonesia. Matchmaking event ini merupakan upaya Bank Mandiri untuk menjalankan fungsi sebagai fasilitator dan pendukung investasi ke Indonesia dari negara lain,” ujar Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Eka Fitria dalam forum tahunan CAIBA 2023, sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat.

Eka menjelaskan, peserta matchmaking event tersebut adalah berbagai perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi, energi, manufaktur, smelter, transportasi, baterai listrik, telekomunikasi, hingga trading and investment.

“Beberapa nasabah yang menghadiri acara ini merupakan perusahaan yang termasuk dalam daftar Fortune 500,” ujar Eka.

Melalui forum CAIBA tersebut, pihaknya juga mendorong peningkatan kerja sama yang telah terbentuk antara Bank Mandiri dengan perbankan di Kawasan ASEAN + 3, yaitu China, Jepang, dan Korea.

Ia menyebut, saat ini kolaborasi Bank Mandiri dengan mitra counterpart di kawasan ASEAN + 3 telah menghasilkan lebih dari 70 credit line dengan outstanding nominal kolektif senilai 4 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

“Salah satu inisiatif yang disepakati dalam forum CAIBA ini adalah penguatan kerja sama untuk memperdalam pasar keuangan yang terkait dengan prinsip keberlanjutan atau Environmental, Social and Governance (ESG),” kata Eka.

Eka melanjutkan, industri perbankan di kawasan ASEAN telah memiliki kesadaran bersama terkait pentingnya penerapan prinsip ESG dalam praktik bisnis keuangan, sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan yang berkelanjutan.

“Sebagai bukti, perseroan berhasil menurunkan emisi sebesar 16,28 persen pada 2022, dan telah membukukan sustainable credit sebesar 15,9 miliar dolar AS sampai dengan Juni 2023,” ujar Eka.

Baca juga: Korea dan China antusias bahas investasi IKN dengan Presiden
Baca juga: Indonesia teken MoU dengan China dan Korsel jalin kerja sama industri
Baca juga: PM China puji RI berkontribusi signifikan dalam kemakmuran kawasan

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023