Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO mengatakan pihaknya belum menyodorkan nama bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

OSO mengatakan poros koalisi yang terbentuk saat ini belum ada yang memiliki cawapres-nya. Sehingga, pihaknya menunggu soal nama cawapres yang akan dipilih.

"Kita tunggu-tunggu dulu lah, tunggu dulu tanggal main-nya," kata OSO di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin.

Dia juga menegaskan bahwa dukungannya kepada Ganjar bersama partai politik (parpol) pendukung lainnya bukanlah koalisi, melainkan kerja sama politik.

Sebab, Hanura bersama PDIP, PPP dan Perindo sama-sama sejajar untuk membangun bangsa.

Baca juga: Kerja sama parpol usung Ganjar karena keterbukaan-kesamaan berpikir

Baca juga: Megawati sebut dukungan Hanura ke Ganjar tak perlu diragukan


Menurut OSO, koalisi itu diatur oleh satu orang tertentu atau memiliki ketuanya. Sementara kerja sama tidak demikian.

"Jadi, kerja sama itu sama-sama bekerja. Dan sama-sama sejajar untuk membangun satu kekuatan," jelas Oso.

"Yang kami dukung adalah presiden yang didukung oleh partai-nya dan kami dukung," sambung dia.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023