New York (ANTARA News) - Harga emas kembali anjlok Senin waktu AS sehingga menciptakan rekor rugi dua hari terburuk dalam 30 tahun terakhir.  Saat bersamaan para investor melakukan aksi lepas saham dan komoditas lainnya menyusul performa ekonomi China yang melemah.

Emas telah memaksa harga logam lainnya turun setelah harga logam mulia ini jatuh ke rekor terendah dalam dua tahun terakhir, juga membuat minyak mentah Brent jatuh menjadi 100 dolar AS per barel dan indeks saham Wall Street turun satu persen.

Harga emas turun 8 persen menjadi 1.355,8 dolar AS per ons. Pada dua sesi perdagangan emas terakhir, harga emas jatuh 12 persen dan ini adalah dua hari kerugian terburuk sejak Februari 1983.

Para pakar menyebut sejumlah faktor yang membuat harga emas jatuh, termasuk rencana Siprus menjual cadangan emasnya dan ini menimbulkan kekhawatiran bank-bank sentral lainnya akan mengikuti jejak Siprus.  Koreksi tajam yang sudah terjadi telah menyebabkan investor jangka pendek menarik assetnya.  

"Likuidasi massal pada emas berasal dari emas itu sendiri dan menekan harga logam mulia ini, kemungkinan di bawah harga standar spekulan," kata Andrew Wilkinson, kepala ekonom pada Miller Tabak & Co seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013