"Alhamdulillah, kami sudah lakukan evakuasi bersama potensi SAR semua pemancing dalam keadaan sehat. Korban atas nama Sukri, Oda, Suarman dan Lampang," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar Andi Sultan melalui keterangannya, Senin.
Saat ini keempat korban tersebut telah dievakuasi Tim SAR dan berada di Desa Banggai Timur, Provinsi Sulawesi Barat untuk mendapatkan perawatan guna mengembalikan stamina mereka agar segera di bawa kembali ke Pinrang.
Berdasarkan informasi awal dari warga bernama Hardianti menyampaikan ada empat orang pemancing yang berada di kapal nelayan mengalami insiden mesin kapalnya mati di tengah laut. Kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu (20/8) malam.
Sekitar pukul 20.05 WITA Basarnas menerima informasi dan langsung menggerakkan Tim SAR dari Unit Siaga SAR Pare-Pare dengan jumlah tiga personil melakukan pencarian kapal pemancing tersebut, namun tidak kunjung ditemukan.
Pencarian dilanjutkan pada Senin pagi dengan menyisir lokasi kejadian, tetapi kapal tersebut belum ditemukan namun tim pencarian tetap melaksanakan pencarian para korban.
Hingga akhirnya informasi dari Unit Siaga SAR Polman (Polewali Mandar) Provinsi Sulawesi Barat diterima bahwa melihat kapal sedang menuju ke Polman di Perairan Majene, Sulbar. Tim segera berkoordinasi dengan Kantor Basarnas Mamuju untuk proses evakuasi.
"Sejak semalam (Minggu) kami memang sudah mendapatkan informasi bahwa kapal pemancing tersebut mengarah ke Perairan Majene. Selanjutnya kita berkoordinasi dengan Tim Basarnas Mamuju untuk di evakuasi," katanya menambahkan.
Baca juga: Basarnas evakuasi dua nelayan di Perairan Selayar
Baca juga: Mesin kapal mati, Basarnas evakuasi lima nelayan
Baca juga: Satu penumpang KM Tidar yang loncat di perairan Galesong ditemukan
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023