Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kulit dan kelamin yang berfokus di bidang kecantikan dari Universitas Gadjah Mada dr. Dikky Prawiratama, M.Sc., Sp.KK mengingatkan pentingnya pasien untuk senantiasa menjaga kebersihan kulit selama menjalani perawatan mesoterapi.

Hal ini, kata Dikky, mengingat mesoterapi dilakukan melalui tindakan injeksi yang akan menimbulkan perlukaan mikroskopis sehingga kebersihan pada kulit penting dipastikan untuk mencegah infeksi.

"Jangan lupa karena ini perawatan yang menggunakan jarum, ada luka. Otomatis harus bersihkan wajahnya. Jadi, sewaktu malam, cuci muka dengan facial wash atau apapun senyamannya, dijaga, biar tidak terbentuk infeksi," kata Dikky dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Dalam waktu sekitar 72 jam pasca-tindakan mesoterapi, Dikky menyarankan agar pasien menghindari sementara aktivitas-aktivitas yang rentan membuat kulit kotor sampai kondisi kulit yang kemerahan benar-benar mereda.

Baca juga: Kiat melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan polusi udara

Di samping itu, sebaiknya hindari konsumsi alkohol karena mempengaruhi kinerja bahan aktif yang sudah diinjeksikan yang dapat memperlambat fase penyembuhan luka pada kulit.

Sebagai informasi, mesoterapi sendiri merupakan teknik perawatan minimal invasif dengan menyuntikkan bahan kimia aktif pada kulit. Dikky menggambarkan perawatan ini seperti memberikan "makanan" secara langsung pada kulit.

Mesoterapi dapat menjadi solusi bagi pasien yang merasa penggunaan produk perawatan kulit (skincare) dalam sediaan oles tidak lagi maksimal dan efektif. Dikky mengatakan mesoterapi pada prinsipnya perawatan kulit yang dilakukan sesuai dengan target pada lokasi tertentu, tidak hanya area wajah, melainkan juga area tubuh lainnya.

Dalam melakukan tindakan mesoterapi, dokter akan meramu resep dengan mengombinasikan dua produk atau lebih yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang dialami pasien. Dikky menggambarkan tindakan ini seperti "seni" bagi para dokter estetika dalam membuat "signature cocktail".

Lebih lanjut Dikky menyebutkan tindakan mesoterapi dibutuhkan pengulangan selama beberapa kali bergantung pada target yang ingin dicapai pasien. Sebagai contoh untuk masalah pigmentasi, kemungkinan dibutuhkan 1-2 minggu untuk 3-4 sesi dan setelahnya cukup diulang dua bulan sekali atau tiga bulan sekali.

"Di awal itu pasti ada kayak fase booster, bagaimana kita mempercepat dulu dan itu biasanya memang harus jauh lebih rutin. Seperti prinsipnya kalau pakai skincare (dalam sediaan oles), kan juga harus rutin dulu nanti baru setelah beberapa minggu baru terlihat," kata Dikky.

Sebelum memutuskan perawatan mesoterapi, Dikky menekankan pentingnya pasien untuk memastikan bahwa dokter yang akan dipilih merupakan dokter berlisensi di bidangnya dan memastikan merek produk yang digunakan oleh dokter.

Dalam tindakan medis apapun, menurut Dikky, kontraindikasi akan selalu ada. Oleh sebab itu, pastikan produk mesoterapi yang dipilih memang sesuai dan berdasarkan konsultasi dengan dokter.

Apabila sesuatu terjadi pada area kulit dalam tiga hingga tujuh hari setelah tindakan mesoterapi, dia juga mengingatkan pasien untuk tidak ragu melakukan konsultasi ulang dengan dokter.

"Konsultasikan kembali ke dokter. Tanyakan apakah hal seperti ini wajar. Dan ketika diminta untuk kembali ke dokter untuk berkonsultasi dan dilihat, maka coba kontrol ulang," pungkas Dikky.

Baca juga: Produk perawatan kulit makin berkembang, ini saran dokter

Baca juga: Perawatan yang teratur dan tepat kunci jaga kesehatan kulit

Baca juga: Perlu sistem "sandwich" pakai retinol saat kulit sangat kering

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023