Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan para mitra untuk responsif dalam mengatasi berbagai tantangan keamanan di kawasan.

Dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri Forum Kawasan ASEAN (ARF) di Jakarta pada Jumat, dia menekankan bahwa rivalitas negara-negara besar yang semakin tajam terus membayangi kawasan Asia-Pasifik.

Tantangan keamanan saat ini juga makin pelik seiring dengan munculnya berbagai ancaman keamanan non-tradisional seperti terorisme, perdagangan orang, dan pembajakan di laut, katanya.

“Situasi pelik ini menuntut kita untuk mengelola potensi konflik dengan lebih baik,” kata Retno.

Dia menambahkan bahwa ARF harus menjadi kendaraan dalam mewujudkan perdamaian dan mencegah potensi konflik di kawasan.

ARF harus melangkah dari sekadar pelaksanaan diplomasi preventif dalam upaya menciptakan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik, kata Retno.

Diplomasi preventif merupakan salah satu dari tiga tahapan kerja sama keamanan regional di dalam ARF, selain pembangunan kepercayaan dan resolusi konflik.

Diplomasi preventif adalah tindakan diplomatik yang diambil oleh negara-negara berdaulat —dengan persetujuan semua pihak yang terlibat langsung— untuk membantu mencegah timbulnya perselisihan dan konflik antar negara.

"Kita harus mengubah krisis kepercayaan menjadi kepercayaan strategis dengan terus mempromosikan sikap menahan diri serta tidak melakukan pengerahan pasukan," katanya, menegaskan.

ARF merupakan forum dialog Asia-Pasifik yang membahas kerja sama politik dan keamanan di kawasan.

Forum itu beranggotakan 28 negara, yaitu 10 anggota ASEAN ditambah Australia, Bangladesh, Kanada, China, Korea Utara, Uni Eropa, India, Jepang, Mongolia, Selandia Baru, Pakistan, Papua Nugini, Korea Selatan, Rusia, Sri Lanka, Amerika Serikat, Vietnam, dan Timor Leste.

Baca juga: China dorong ARF beri kontribusi positif untuk perdamaian kawasan
Baca juga: Blinken akan angkat isu Korut di Forum ASEAN


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023