Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menanggapi pertemuan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir merupakan bagian dari konsolidasi.

"Potensi duet antara Ganjar dan Erick sudah lama diwacanakan, bahkan sukarelawan keduanya sudah terbentuk," kata Dedi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pertemuan ini dimungkinkan hasil instruksi Presiden Joko Widodo untuk melakukan konsolidasi karena secara umum pasangan Ganjar dan Erick cukup mendapat respons masyarakat.

Dedi menilai duet Ganjar dan Erick sangat mungkin terjadi sebab PDIP sebagai pengusung bakal capres Ganjar Pranowo tidak perlu koalisi untuk mengajukan pasangan capres-cawapres.

"Jika membaca peluang PDIP yang tidak memerlukan koalisi maka memasangkan Ganjar dan Erick cukup mudah," jelasnya.

Baca juga: Pengamat: Erick cocok dipasangkan dengan Ganjar maupun Prabowo

Akan tetapi, kata dia, saat ini yang cukup berat adalah dorongan dari PPP yang menyodorkan Sandiaga Uno sebagai pendamping Ganjar.

"PPP masih kental nuansa tawarkan Sandiaga. Sementara Sandi dan Erick memiliki kesamaan modal, baik elektabilitas maupun logistik," tambah Dedi.

Dia juga menilai pertemuan Ganjar dan Erick memiliki kaitan erat dan hasil simulasi terhadap keduanya yang jika disandingkan mendapat dukungan cukup tinggi.

"Sangat mungkin itu implikasi tindak lanjut dari hasil survei, tidak saja survei IPO, beberapa lembaga lain juga menemukan elektabilitas Erick cukup tinggi saat disandingkan dengan Ganjar," katanya menegaskan.

Baca juga: Pengamat: Ada kemungkinan PDIP pilih Erick jadi cawapres Ganjar

Sementara itu, peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai pertemuan Ganjar dan Erick sangat wajar, apalagi publik menginginkan Ganjar yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah untuk melanjutkan pemerintahan Presiden Jokowi

"Survei SMRC pada Mei 2023. Di survei itu kami tanya siapa tokoh yang paling baik mendampingi Ganjar? Nama Erick Thohir dan Sandiaga Uno disebut paling banyak," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, sekaligus bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo di rumah perwakilan Jawa Tengah di Jakarta pada Rabu (5/7).

Erick tampak membawa kantong bingkisan di dalam plastik berwarna merah dan memberikannya ke Ganjar. Dalam pertemuan, Erick dan Ganjar terlihat begitu akrab dan keduanya saling lempar senyum.

Baca juga: Hasto sebut pertemuan Ganjar-Erick merupakan pendekatan personal

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Baca juga: Direktur IPO nilai Erick berpeluang jadi cawapres Ganjar
Baca juga: Indikator sebut elektabilitas Ganjar-Sandi unggul atas Prabowo-Erick

Pewarta: Fauzi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023