Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi Agusrizal, di Jambi, Rabu mengatakan, tutupnya dua pabrik karet ini disebabkan oleh harga karet yang anjlok di kalangan petani yang berkisar Rp7 ribu sampai Rp8 ribu per kilogram. Akibat rendahnya harga karet membuat petani tidak melakukan panen.
Data dari Dinas Perkebunan Jambi adapun kedua pabrik karet yang sudah tutup yaitu PT Angkasa Raya Jambi dan PT Batanghari.
Dijelaskan Agusrizal, saat ini untuk lahan kebun karet masih ada, namun masyarakat atau petani karet tidak ingin panen. Hal ini yang menyebabkan pabrik mengalami kekurangan bahan baku.
"Jadi karena kekurangan bahan baku. Dua pabrik tutup dari 11 pabrik karet yang ada di Provinsi Jambi dan terdata di Dinas Perkebunan. Ada juga pabrik yang mengurangi karyawan," katanya.
Ia mengatakan, selain dua pabrik karet yang tidak beroperasi lagi, ada juga pabrik yang memang mengalami pengurangan karyawan yang mereka lakukan dengan alasan ada karyawan yang sudah masa pensiun dan ada juga karyawan yang tidak produktif lagi.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi sedang mencari jalan keluar terhadap pabrik karet yang terus melakukan pengurangan karyawan.
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023