Kita harus mempercepat proses modernisasi pertahanan nasional dan pasukan bersenjata untuk memperkuat kemampuan militer dan pertahanan China
Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China mengumumkan akan menaikkan belanja militer sebanyak 10,7 persen pada tahun ini menjadi 119 miliar dolar AS.

Dalam dua dekade terakhir, belanja pertahanan pemerintah China hampir selalu naik dengan prosentase dua digit.

Pemerintah juga mengumumkan bahwa alokasi untuk keamanan domestik akan naik 8,7 persen menjadi 123,5 miliar dolar AS. Untuk tiga tahun berturut-turut belanja keamanan domestik melebihi belanja pertahanan.

"Kita harus mempercepat proses modernisasi pertahanan nasional dan pasukan bersenjata untuk memperkuat kemampuan militer dan pertahanan China," kata Perdana Menteri Wen Jiabao dalam sambutan persiapan menjelang rapat tahunan China antara pemerintah dan parlemen.

"Pemerintah harus dengan tegas menegakkan kedaulatan, keamanan dan keutuhan wilayah China serta memastikan perdamaian kawasan," kata dia.

Rencana belanja publik China sangat dinantikan oleh ahli hubungan luar negeri karena dari situlah dapat terbaca pengeluaran riil negara tersebut untuk memodernisasi pasukan militer dan persenjataannya.

Naiknya rencana pengeluaran China di bidang pertahanan juga memicu kekhawatiran negara-negara tetangga dan membuat Washington mendesak Beijing untuk menyampaikan rencana-rencana militernya dengan lebih terbuka.

China sendiri berulangkali menyatakan bahwa dunia sebaiknya tidak perlu khawatir dengan besarnya belanja militer Beijing karena hanya ditujukan untuk tujuan pertahanan yang sah. Uang yang dikeluarkan untuk Pasukan Pembebasan Rakyat itu juga lebih sedikit dibanding Pentagon.

Negara tetangga China telah sejak lama khawatir atas pengeluaran militer Beijing dan kenaikan belanja sampai dua digit yang terakhir itu dapat mempertajam perseteruan dengan Jepang, India, Asia Tenggara, dan Taiwan (yang oleh China diklaim sebagai bagian dari wilayahnya).

Jepang dan China saat ini sedang memperebutkan kepulauan di Laut China Selatan. Sementara Vietnam, Filipina dan beberapa negara lain menantang Beijing atas klaim terhadap wilayah perairan Laut China Selatan yang kaya akan minyak dan gas.

Sebelumnya, China telah mengumumkan ambisi militer jangka panjangnya dengan pertujukan perangkat keras baru, termasuk di antaranya uji coba pesawat tempur siluman pada awal 2011 dan peluncuran sebuah kapal induk.

Dua teknologi tempur terbaru China itu masih membutuhkan beberapa tahun pengembangan sebelum mencapai tahap kematangan.

Beijing juga membangun kapal selam baru dan kapal anti rudal balistik sebagai bagian dari modernisasi angkatan laut.

(G005)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013