Usaha kecil adalah sumber utama lapangan kerja pada suatu komunitas, akan tetapi pekerjaan yang tersedia tidak stabil bagi pekerjanya
Jakarta (ANTARA) - Hasil kajian dari penelitian global yang memberikan wawasan tentang kehidupan finansial perusahaan kecil Small Firm Diarie (SFD) mengungkapkan hanya seperempat atau 26 persen dari total 65 persen pemilik usaha kecil yang sering menggunakan akun bank atau rekening bank untuk tujuan transaksi bisnis.

“Di Indonesia, 65 persen dari pemilik usaha kecil memiliki rekening bank. Setengah dari mereka menggunakan itu setidaknya sekali dan hanya seperempatnya yang sering menggunakannya,” kata tim peneliti SFD yang merupakan Associate Director, Engagement, Financial Access Initiative, New York University Laura Freschi saat Launch of Study Findings Small Firm Diaries di Jakarta, Kamis.

Persentase kepemilikan rekening bank tersebut sedikit lebih tinggi daripada negara Kenya yang hanya mencapai 60 persen tetapi lebih kecil dari Nigeria yang mencapai 98 persen dan Kolombia dengan 79 persen. Namun, penggunaan rekening tersebut tidak merata karana hanya 26 persen diantaranya yang melakukan transaksi melalui rekening bank.

Laura menuturkan usaha kecil memiliki keunikan yang penting bagi kebijakan dan layanan keuangan. Usaha kecil mewakili bagian tengah yang tak terlihat atau disebut invisible middle. Berbeda dari usaha mikro maupun usaha yang lebih besar dan lebih profesional, usaha kecil berada di antara formal dan informal.

Usaha-usaha kecil ini juga mengalami volatilitas pendapatan yang signifikan sepanjang tahun dan tidak berada dalam tren pertumbuhan yang kuat ke atas maupun ke bawah.

“Usaha kecil adalah sumber utama lapangan kerja pada suatu komunitas, akan tetapi pekerjaan yang tersedia tidak stabil bagi pekerjanya,” ucapnya.

Mengenai sumber pinjaman usaha, hasil kajian terhadap 162 usaha kecil yang tersebar di Medan, Bandung, Yogyakarta dan Makassar ini menyimpulkan bahwa kebanyakan dari usaha kecil mempunyai rekening bank dan akses terhadap layanan keuangan formal.

Sebanyak 76 persen pemilik usaha tercatat memiliki pinjaman dengan sumber pendanaan paling besar dari Bank Himbara dengan persentase 41 persen. Selain itu, uang tunai masih mendominasi mode transaksi di segmen usaha kecil ini dengan persentase 46 persen sepenuhnya menjalankan usaha dengan uang tunai.

“Alat keuangan yang mereka miliki tidak cukup membantu mereka mengelola volatilitas yang mereka hadapi. Usaha kecil terus-menerus berjuang dengan likuiditas dan akses ke modal kerja yang terbatas,” tuturnya.

Adapun kajian mengenai kehidupan keuangan 162 usaha kecil di 4 lokasi tersebut telah dilakukan SMF sejak November 2021 hingga November 2022 dengan total 8.424 jam wawancara. Sebagian pemilik usaha adalah wanita dengan persentase 52 persen, diikuti pria 40 persen dan campuran 7 persen. Sedangkan sektor usaha kecil yang diteliti sebanyak 47 persennya merupakan sektor manufaktur, 28 persen dari pengolahan pertanian dan 25 persen dari sektor jasa.

Baca juga: BSI: "Open finance" solusi tingkatkan inklusi keuangan di Indonesia
Baca juga: OJK terus tingkatkan literasi keuangan di daerah 3T Indonesia


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023