Jakarta (ANTARA) - Pakar ilmu kesehatan yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengusulkan kajian ilmiah mendalam tentang dampak perubahan hutan terhadap habitat nyamuk penular malaria di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Karena peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 ini diperingati di IKN, maka akan baik kalau dilakukan kajian ilmiah mendalam tentang dampak perubahan hutan menjadi kota terhadap habitat dan pola hidup vektor nyamuk penular malaria," kata Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan kajian dampak lingkungan pada kesehatan bukan hanya mencakup malaria, tetapi berbagai aspek perubahan lingkungan dari hutan menjadi kota dan kaitannya dengan konsep pendekatan “One Health” yang menyelaraskan kehidupan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan.

Baca juga: Indonesia bebas dari malaria pada 2030

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2022 terdapat 415.140 kasus malaria di Indonesia. Jumlah tersebut melonjak 36,29 persen dibandingkan setahun sebelumnya sebanyak 304.607 kasus.

"Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dalam rapat dengan DPR pada 15 Juni 2023 mengatakan bahwa eliminasi malaria masuk dalam indikator RPJMN kesehatan yang berisiko tidak tercapai," katanya.

Hingga tahun ini sebanyak 381 kota/kabupaten telah dinyatakan bebas malaria. Sedangkan target capaian bebas malaria sesuai RPJMN pada 2024 sebanyak 405 per kabupaten/kota.

Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara mengatakan Indonesia sudah menghasilkan capaian Policy Brief One Health saat KTT G7.

Capaian yang sama juga diraih Indonesia saat Keketuan ASEAN yang menghasilkan ASEAN Leader Declaration on One Health Initiative.

"Kesuksesan Indonesia di dunia internasional ini (G7 dan ASEAN) tentu perlu diimplementasikan secara nyata di dalam negeri, termasuk dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara ini," katanya.

Baca juga: Kementerian PUPR gunakan sistem hybrid untuk bangun rusun ASN di IKN
Baca juga: Lima provinsi jadi percontohan menuju Indonesia bebas malaria 2030

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023