Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, Provinsi Jambi meresmikan program kampung Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) mempercepat penurunan stunting.

Wakil Bupati Merangin Mashuri di Jambi, Selasa, mengatakan, selain meresmikan kampung Dashat, Pemkab juga meresmikan program Bina Keluarga Balita - Eliminasi Masalah Stunting (BKB-EMAS).

Kampung Dashat dan BKB-EMAS ini merupakan salah satu upaya intervensi Stunting, dengan pemberian makan bergizi dan seimbang bagi keluarga yang berisiko stunting, dengan mengoptimalkan bahan pangan lokal serta pembinaan terhadap keluarga orang tua yang memiliki Baduta dan Balita.

Baca juga: Wabup Merangin: Penanganan stunting harus dilakukan bersama

Sementara itu, program PKB-EMAS merupakan kegiatan Bina Keluarga Balita yang dilaksanakan di Kampung KB, dengan latar belakang stunting yang berkaitan erat dengan pemberian makanan tambahan dari anak berusia 6 bulan sampai 60 bulan.

Kadis PPKB Merangin Abdaie menambahkan, Pemkab Merangin akan berkomitmen dalam percepatan penurunan angka stunting, salah satunya dengan memberi perhatian terhadap ancaman stunting.

‘’Melalui berbagai program termasuk bapak asuh, kesehatan ibu hamil dan kebutuhan gizinya selalu kami diperhatikan, sehingga saat melahirkan nanti anaknya diharapklan terhindar dari stunting,’’ katanya.

Baca juga: Sungaipenuh dan Merangin Jambi kolaborasi tanggulangi stunting

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Munawar Ibrahim mengapresiasi Pemkab Merangin yang membantu dan mendukung sepenuhnya kegiatan BKKBN.

Program tersebut, kata dia sebagai upaya memenuhi gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang dapat dipadukan dengan kontribusi dari mitra lainnya.

Baca juga: BKKBN: Babinsa dan Kowad dampingi keluarga stunting di Maluku

Sebelumnya Pemkab Merangin memiliki beberapa program penurunan stunting di antaranya Terabas dan Teluk Missa.

Terabas yaitu temukan rujukan anak stunting bersama bapak asuh anak stunting dan Teluk Missa yaitu telusur keluarga miskin desa.

Pada 2022 prevalensi stunting di Merangin 14,5 persen turun dari tahun 2021 yang mencapai 19,7 persen.

Baca juga: BKKBN sebut pengentasan stunting sudah diamanatkan dalam UUD 1945
Baca juga: Kunjungi posyandu Kepri, Wapres soroti percepatan penurunan stunting

Pewarta: Tuyani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023