Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa anggaran tahun 2024 fokus untuk membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim.

"Tema dan arah kebijakan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2024 khususnya BMKG mendukung Prioritas Nasional Nomor 6, yaitu membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim. Jadi, anggaran tahun 2024 difokuskan untuk hal tersebut," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan terdapat tiga sasaran utama dalam bidang Meteorologi Klimatologi Geofisika (MKG) dalam rancangan awal RKP 2024, yaitu meningkatkan kecepatan penyampaian informasi peringatan dini bencana kepada masyarakat.

"Indikatornya kecepatan penyampaian informasi peringatan dini bencana kepada masyarakat menjadi tiga menit untuk tahun 2024. Pada 2023 adalah 3,5 menit," katanya.

Baca juga: Realisasi anggaran BMKG hingga Mei capai 25,69 persen

Sasaran kedua, lanjut dia, meningkatnya sistem dan respons peringatan dini yang didukung oleh upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana, serta peningkatan kapasitas dan koordinasi kelembagaan dalam penanggulangan bencana.

"Indikatornya adalah persentase kelengkapan sistem peringatan dini bencana hidrometeorologis dan tektonis. Targetnya adalah 100 persen, untuk tahun ini masih 96 persen," katanya.

Sasaran ketiga, kata Dwikorita, meningkatkan akurasi informasi meteorologi dan klimatologi. Akurasi informasi meteorologi ditargetkan mencapai 91 persen, akurasi informasi klimatologi sebesar 83 persen.

Dalam kesempatan itu, Dwikorita juga menyampaikan arah kebijakan BMKG 2020-2024, yaitu menjadi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika berkelas dunia dengan semangat socio-entrepreneur.

Baca juga: BMKG: Rancangan mitigasi gempa bumi dan tsunami butuh konsistensi

Salah satu isu strategis arah kebijakan BMKG 2020-2024 adalah kebutuhan SDM berkualitas dan berdaya saing untuk menjawab tantangan era disrupsi menuju BMKG berkelas dunia.

Selain itu, lanjut dia, organisasi yang efisien dan mampu beradaptasi secara cepat terhadap berbagai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan lingkungan strategis.

Kemudian, perlunya layanan informasi meteorologi klimatologi geofisika yang cepat, tepat, akurat, dan luas jangkauannya serta mudah dipahami sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Isu strategis lainnya yakni penguatan dan pengembangan infrastruktur peralatan operasional BMKG, dan kebutuhan data yang terintegrasi untuk mendukung layanan informasi," tuturnya.

Dwikorita menyampaikan bahwa untuk pagu indikatif BMKG Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp2,769 triliun.

Baca juga: Strategi pentahelix dibutuhkan untuk bangun budaya mitigasi bencana

"Pagu indikatif BMKG ini sumber dananya yakni rupiah murni, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan pinjaman luar negeri," katanya.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023